Drone Hassan Milik Hizbullah Menyatroni Wilayah Udara Israel.

Namun, alih-alih bisa menembak jatuh drone milik Hizbullah itu, malah bisa terbang dengan aman dan menjelajahi wilayah udara Israel.

Minggu, 20 Februari 2022 | 07:06 WIB
0
147
Drone Hassan Milik Hizbullah Menyatroni Wilayah Udara Israel.
Roket Hizbullah (Foto: sindonews.com)

Wilayah udara Israel distroni pesawat tak berawak atau drone. Pada hari Jumat 18 Februari 2022, drone milik Hizbullah memasuki wilayah udara Israel dengan durasi waktu 40 menit.

Seperti dalam rilis TV Al-Manar milik Hizbullah memberitakan bahwa kelompok perlawanan Hizbullah telah menerbangkan drone "Hassan" untuk misi pengintaian atau mata-mata.

Selama waktu 40 menit bisa memetakan wilayah yang kurang lebih 70 Km di wilayah Israel.Tentu ini sesuatu yang membahayakan keamanan bagi Israel. Karena drone bisa memasuki dengan kedalaman wilayah udara Israel cukup jauh dan luas yaitu 70 Km.

Drone dengan nama cucu nabi itu sepertinya mencundangi Israel yang mempunyai teknologi lebih canggih untuk mendeteksi keberadaan benda yang terbang di wilayah udaranya.

Bahkan di wilayah perbatasan dengan Lebanon Selatan yang merupakan basis Hizbullah, Israel sudah siap siaga "iron done" yang siap menembak rudal atau drone musuh ketika memasuki wilayah udaranya.

Namun, alih-alih bisa menembak jatuh drone milik Hizbullah itu, malah bisa terbang dengan aman dan menjelajahi wilayah udara Israel.

Israel bukannya tidak mengentahui keberadaan drone Hzbullah tersebut. Israel mengerahkan hilikopter tempur untuk memburu drone Hassan tersebut. Bahkan sempat memuntahkan rudal dari udara ke udara. Tapi rupanya drone Hizbullah bisa kembali dengan selamat ke pangkalan Hizbullah di Lebanon Selatan.

Apa pesan dari kelompok perlawanan Hizbullah kepada Israel dengan drone Hassan tersebut?

Pesannya kurang lebih, wilayah udara Israel mudah untuk ditembus atau dimasuki tanpa bisa diketahui oleh pihak Israel. Seandanya drone tersebut membawa bom, artinya Hizbullah bisa menjatuhkan bom di target-target penting Israel. Atau kalau drone itu drone bunuh diri, tentu ini sangat membahayakan situs-situs Israel yang diincar oleh kelompok perlawanan yaitu Hizbullah.

Beberapa hari lalu atau hari Rabu, Sekjen Hizbullah yaitu Hassan Nasrallah memberikan pidato dalam peringatan martir, ia memberikan keterangan bahkwa Hizbullah bisa memproduksi drone sendiri. Dan Hizbullah juga bisa memodifikasi rudal-rudal biasa menjadi rudal dengan presisi tinggi. Bahkan, seolah meledek musuhnya, Hassan Nasrallah mempersilahkan kalau ada yang ingin membeli produk Hizbullah itu untuk mengajukan permohonan secara resmi.

Jauh sebelum drone Hassan milik Hizbullah menyatroni Israel, Hizbullah juga pernah merilis situs-situs penting milik Israel yang akan menjadi target kalau terjadi perang. Bahkan target situs yang dipublikasikan tersebut sangat rinci dan jelas.

Kelompok perlawanan Hizbullah tidak bisa dianggap remeh, menurut Sekjen Hassan Nasrallah yang belum lama juga mengabarkan, bahwa kelompok Hizbullah mempunyai tentara 100 ribu yang sudah terlatih dan syarat pengalaman tempur atau perang.

Belum lama ini juga pihak Israel sesumbar sanggup melayani rudal-rudal Hizbullah seandainya terjadi perang. Bahkan diperkirakan sekali menembakkan rudal, Hizbullah bisa 100 sekaligus atau ribuan rudal. Dan sistem yang diandalkan oleh Israel yaitu iron dome atau kubah besi.

Sedangkan, ketika drone Hassan menyatroni Israel, sistem senjata iron dome melempem atau tidak bisa menembak jatuh seperti menembak jatuh roket-roket yang ditembakkan oleh kelompok Hammas Palestina.

Israel tidak mencari gara-gara dengan Hizbullah. Karena salah sedikit perhitungan bisa mematik peperangan yang bukan saja, Israel vs Hizbullah tetapi bisa memicu kelompok-kelompok perlawanan kepada Israel juga ikut nimbrung dalam perang.

Bahkan, ketika Hizbullah mendatangkan bahan bakar minyak untuk mengatasi kelangkaan di Lebanon yang didatangkan langsung dari Iran, Israel tidak berani mengganggu atau menyabotase.

Hizbullah sekarang jauh lebih kuat dan senjata-senjatanya juga lebih canggih daripada perang pada tahun 2006 yang lalu. Bahkan tentara Hizbullah juga terlibat memerangi kelompok ISIS di Suriah. Artinya magang tentara Hizbullah di Suriah merupakan latihan perang dalam arti sesungguhnya.

Kelompok Hizbullah juga semakin mahir dan terampil mengoperasikan senjata-senjata yang semakin canggih. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran Israel kalau pecah perang antara Hizbullah vs Israel di masa mendatang.

Sepertinya kawasan Timur Tengah akan selalu panas yang bisa terjadi perang sewaktu-waktu.

Kapan ademnya?

***