Tanyakan pada Lord Rangga, mengapa dunia perlu ditata ulang kembali dan mengapa kalau tidak ditata ulang akan terjadi kekacauan?
Tokoh Sunda Empire yaitu Rangga Sasana atau Lord Rangga pernah dipenjara karena dianggap membuat kegaduhan.
Lord Rangga (nama bekennya) membuat analisa atau pernyataan yang dianggap kontroversial. Ucapanya kadang tidak nyambung atau susah dipahami kebanyakan orang. Tak jarang ia dianggap menderita kelainan jiwa atau seperti orang stres.
Keluar dari penjara bukannya kapok, malah sering diundang oleh televisi dan potcast dengan banyak artis. Ia ditanggap terkait ucapanya atau pernyataannya yang kontroversial itu.
Lord Rangga juga mempunyai tingkat rasa percaya diri yang sangat kuat dan imajinasi-terkait pernyataannya itu. Lord Rangga bisa memberi hiburan tersendiri di tengah-tengah penatnya suhu politik yang makin meninggi.
Publik atau masyarakat juga merasa terhibur dengan ucapanya yang kontroversial itu. Seperti, negara-negara harus melakukan "daftar ulang" dan kalau tidak dunia akan kacau. Entah apa maksudnya?.
Tentu ucapannya itu dianggap lelucon belaka dan susah untuk dipahami dalam kaitan tatanan dunia internasional ini.
Nah, namanya mulai muncul kembali setelah terjadi invasi Rusia kepada Ukraina. Bahkan sampai sekarang masih belum berhenti atau menemukan titik temu untuk mengakhiri konflik.
Bahkan, banyak kekhawatiran dunia kalau sampai terjadi perang dunia ketiga dan perang nuklir. Media-media pun juga mengulas kalau terjadi perang nuklir.
Beberapa hari setelah Rusia menyerang Ukraina, presiden Putin memberikan pernyataan untuk menanggapi tuduhan dari negara barat dengan mengatakan, Barat adalah "Empire of Lies" atau Kerajaan kebohongan.
Kata "Empire" yang diucapkan oleh Putin mengingatkan pada tokoh Sunda Empire yaitu Rangga Sasana atau Lord Rangga. Karena ialah yang mempopulerkan Sunda Empire.
Bahkan pada bulan Oktober 2020 setelah Lord Rangga menjalani persidangan, ia tetap keukeuh pada pernyataannya bahwa dunia perlu ditata ulang kembali karena sudah memasuki dunia ketiga. Dan siapa yang akan peduli kalau nuklir itu diledakkan dan bumi perlu diselamatkan menurut yang bersangkutan.
Memang suka tidak suka-dunia perlu ditata ulang kembali terkait pemahaman HAM, Kemanusiaan dan Demokrasi. Karena sering kali ada stadar ganda terkait ketiga hal tersebut. HAM, kemanusiaan dan Demokrasi sering digunakan untuk menekan negara-negara yang bukan bagian dari sekutunya.
Kalau sudah menjadi bagain dari sekutunya, sekalipun terjadi pelanggaran HAM, Kemanusiaan dan Demokrasi tidak akan diungkit-ungkit atau dipermasalahkan. Lain cerita kalau menjadi bagian dari sekutunya, ketiga hal tersebut sering didengung-dengungkan seolah-olah tangannya bersih dan suci tanpa noda. Padahal, tangan mereka juga bau amis darah.
Tanyakan pada Lord Rangga, mengapa dunia perlu ditata ulang kembali dan mengapa kalau tidak ditata ulang akan terjadi kekacauan?
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews