Juga jangan lupa hancurnya Irak dikarenakan strategi Presiden AS ke-41 Herbert Walker Bush (sang ayah) dan sang anak, Presiden AS ke-43, George Walker Bush.
Tanggal 11 Februari selalu diperingati seluruh rakyat Iran, baik di dalam negeri maupun oleh rakyat Iran di berbagai negara.
Sejauh ini Revolusi Iran (juga dikenal dengan sebutan Revolusi Islam merupakan revolusi yang mengubah Iran dari Monarki di bawah Shah Mohammad Reza Pahlavi, menjadi Republik Islam yang dipimpin oleh Ayatullah Ruhollah Khomeini, pemimpin revolusi dan pendiri dari Republik Islam.
Sering juga Revolusi Islam Iran juga disebut pula "revolusi besar ketiga dalam sejarah," setelah Prancis dan Revolusi Bolshevik.
Di awal Revolusi Islam Iran terjadi unjuk rasa di alun-alun Azadi, Teheran, tahun 1979. Dimulai dari bulan Januari 1978 – Februari 1979. Revolusi itu mampu menggulingkah pemerintahan Shah Mohammed Rezā Pahlavi. Waktu itu berakhirlah Dinasti Pahlavi.
Dibentuknya Republik Islam Iran berada di tengah-tengah krisis energi 1979 dan berlanjut ke Perang Iran–Irak yang dimulai sejak 22 September 1980, ketika Presiden Irak Saddam Hussein memerintahkan invasi militer ke Khuzestan, provinsi penghasil minyak di Iran. Serbuan itu mengawali salah satu pertempuran paling berdarah dan merusak setelah Perang Dunia II.
Iran menamakan awal penggulingan Shah Iran sebagai sebuah Revolusi yang adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Di Iran bolehlah disebut revolusi dengan kekerasan.
Tanggal 11 Februari 1979 merupakan pengambilalihan kekuasaan oleh Ayatollah Khomeini, sekaligus dinyatakan pula sebagai 'Hari Revolusi Islam'. Tanggal itu sebenarnya ditetapkan, tetapi sebenarnya pada hari itu pemerintahan di bawah Shahpur Bakhtiar sebagai pemerintahan terakhir yang diangkat oleh Shah Reza Pahlevi, mengundurkan diri, dan militer menyatakan akan bersikap netral menghadapi sengketa dengan rezim lama.
Imam Khomeiniu, tanggal 1 Februari 1979 , kembali ke Iran dari pengasingannya di Paris dan tanggal 12 April, 1979 saat Khomeini memproklamirkan 'Republik Islam Iran."
Sebaliknya Mohammad Reza Pahlavi, yang dinobatkan sebagai shah Iran pada 1941, setelah ayahnya dipaksa turun takhta oleh Inggris dan Soviet, mengasingkan diri ke Mesir dan meninggal dalam pengasingan pada 27 Juli 1980. Ia meninggal karena kanker. Sedangkan Imam Khomeini meninggal di Tehran, Iran, pada 3 Juni 1989 diusia 86 tahun. Pelanjut dari tialah Revolusi Iran dan merupakan Pemimpin Agung Iran pertama itulah yang hingga kini memerintah Iran.
AS Berhati-hati kepada Iran
Jika ingin melihat Iran sekarang ini lihatlah Irak. Kenapa.demikian ? Revolusi Iran.berhasil mengubah wajah Irak. Sekarang yang berkuasa penuh sebagai Perdana Menteri Irak adalah.Islam Syiah. Penduduk mayoritas di.Iran. Jabatan perdana menteri sama dengan presiden di masa Presiden Saddam Hussein (Islam Sunni).
Dalam sejarah Irak sebelum sekarang Syiah kembali berkuasa, , pemerintahan dikuasai segelintir orang dari golongan Sunni, yang sama sekali tidak tertarik untuk berbagi kekuasaan dengan kelompok Syiah yang menjadi mayoritas di sana. Sekarang Irak memiliki Perdana Menteri baru yakni Mustafa al-Kadhimi setelah lima bulan terjadi dua kali kegagalan untuk membentuk pemerintahan. Dia dinominasikan oleh Presiden Irak Barham Salih yang berasal dari Suku Kurdi setelah dua calon sebelumnya gagal membentuk pemerintahan.
Baca Juga: Amerika Masukkan Koprs Garda Revolusi Iran sebagai Kelompok Teroris
Sementara di manakah pembagian kekuasaan untuk kelompok Sunni yang minoritas dan pernah memimpin Irak di masa Presiden Irak Saddam Hussein. Terlihat, kekuasaan mereka sekarang hanya di Dewan Perwakilan Rakyat Irak.
Itulah strategi AS setelah negara tersebut bersama sekutunya menyerang Irak dan tentaranya berhasil menemukan presidennya Saddam Hussein di lubang persembunyiannya, setelah itu mengadili dan menggantungnya.
Sepintas tidak terlihat bahwa AS bertanggungjawab menggantung Presiden Irak Saddam Hussein, tetapi kaki tangan negara tersebut yang membuat skenario politik, sehingga rakyat Irak menggantungnya.
Juga jangan lupa hancurnya Irak dikarenakan strategi Presiden AS ke-41 Herbert Walker Bush (sang ayah) dan sang anak, Presiden AS ke-43, George Walker Bush.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews