Kompromi Milisi Kurdi dan Pemerintahan Bashar al Assad

Apakah Turki akan nekat menyerang wilayah Suriah Utara yang merupakan basis milisi Kurdi.

Selasa, 15 Oktober 2019 | 08:22 WIB
0
359
Kompromi Milisi Kurdi dan Pemerintahan Bashar al Assad
Milisi Kurdi di Suriah (Foto: Time.com)

Setelah Turki menyerang milisi Kurdi atau Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di Suriah Utara, milisi Kurdi atau YPG melakukan kompromi politik dengan pemerintahan Bashar al Assad. Dan mencapai kata sepakat, sebagai konsekuensinya tentara Suriah bisa memasuki wilayah atau kota-kota yang sebelumnya dikuasai oleh milisi Kurdi atau YPG.  Bagi milisi Kurdi atau YGP ini kompromi politik yang menyakitkan atau tidak ada pilihan lainnya.

Karena Kurdi sendiri ingin mendirikan negara otonom yang terpisah dengan Suriah. Tapi setelah ditinggalkan oleh sekutunya yaitu Amerika, mau tidak mau Kurdi harus berkompromi dengan Damaskus.

Kesepakatan atau kompromi politik antara pemerintahan Bashar al Assad dengan Kurdi berkat mediasi oleh Rusia.

Akan tetapi kompromi politik antara Damaskus dan Kurdi ada pihak-pihak yang tidak senang. Siapakah mereka? Mereka adalah Uni Eropa. Ya, Uni Eropa tidak senang dan khawatir kalau Kurdi atau YPG lebih dekat dengan Suriah dan Rusia.

Seperti yang diucapkan staff kebijakan luar negeri Uni Eropa yaitu Federica Mogherini, "Uni Eropa tidak pernah berhenti menyokong orang-orang Kurdi. Saya sudah membicarakan hal ini dengan menlu Turki selama berjam-jam. Sikap kami dalam hal ini selalu tetap."

Federica Mogherini juga tidak menghendaki Kurdi dekat atau menjalin komunikasi dengan pemerintahan Damaskus atau Bashar al Assad.

Kalau Kurdi berkompromi dengan Bashar al Assad, maka yang dihadapi Turki bukan lagi sebatas milisi Kurdi atau YPG, akan tetapi Turki juga harus berhadapan dengan tentara Suriah yang merupakan kepanjangan tangan pemerintahan Bashar al Assad. Semakin rumit dan menarik konflik Suriah ini.

Bagi Turki, milisi Kurdi atau YPG merupakan teroris yang harus dibasmi,tapi di sisi lain-teroris-teroris atau ISIS juga menghancaurkan negara Suriah juga masuk dari negara Turki, bahkan difasilitasi dan dilindungi.

Rumit kan, di satu sisi meyerang milisi Kurdi dengan alasan teroris, tapi di pihak lain juga mendukung begundal-begundal teroris untuk menghancurkan Suriah.

Apalagi Liga Arab mendukung Suriah untuk dipulihkan lagi dari keanggotaan ornganisasi negara Arab tersebut.

Apakah Turki akan nekat menyerang wilayah Suriah Utara yang merupakan basis milisi Kurdi.

***