Pada tahun 2015, ia kembali dipenjara karena didakwa melakukan sodomi, tetapi tiga tahun kemudian (2018) ia diampuni dan dibebaskan.
Anwar Ibrahim diambil sumpahnya sebagai Perdana Menteri Malaysia, 24 November 2022. Ia didampingi oleh istrinya, Wan Azizah Wan Ismail. Pengambilan sumpah ini terlaksana berkat campur tangan Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah. Ini bisa dikatakan sebagai jalan panjang dan berliku bagi Anwar Ibrahim untuk menuju kursi Perdana Menteri Malaysia.
Dan, Presiden Jokowi merupakan orang yang pertama memberikan selamat kepadanya. ”Terima kasih Pak Jokowi jadi yang pertama beri selamat,” ujar Anwar Ibrahim.
Hampir tiga puluh tahun yang lalu, Anwar Ibrahim sudah sangat dekat dengan jabatan Perdana Menteri Malaysia, saat ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia, mendampingi Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
Namun, Anwar Ibrahim yang pada saat itu terkesan sangat dekat dengan Perdana Menteri Mahathir Mohamad—bahkan digadang-gadang akan menggantikan Mahathir Mohamad—, akhirnya tersingkir dan berakhir di penjara. Ia didakwa melakukan tindak asusila, sodomi.
Selepas dari penjara, Anwar Ibrahim dengan dibantu anak dan istrinya, Wan Azizah Wan Ismail, berupaya melakukan comeback ke panggung politik Malaysia sebagai oposisi. Namun, tampaknya ”Dewi Fortuna” belum memihak kepadanya.
Pada tahun 2015, ia kembali dipenjara karena didakwa melakukan sodomi, tetapi tiga tahun kemudian (2018) ia diampuni dan dibebaskan.
Pada tahun yang sama, musuh bebuyutannya, Mahathir Mohamad (94), terpilih kembali sebagai Perdana Menteri Malaysia (2018-2020). Bahkan, Wan Azizah Wan Ismail, istri Anwar Ibrahim, pada masa pemerintahan Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang kedua itu menjadi Wakil Perdana Menteri.
Sesungguhnya, pada masa pemerintahannya yang kedua itu, ia berjanji akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar Ibrahim dalam satu dua tahun. Namun, janji itu tidak sempat terpenuhi karena Mahathir Mohamad mengundurkan diri pada tahun 2020.
Namun, tahun 2022 ini berbeda, ”Dewi Fortuna” memihak kepada Anwar Ibrahim. Dari hasil pemilihan umum pekan lalu, Anwar Ibrahim sebagai pemimpin Aliansi Harapan dan pesaingnya, eks Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dari Aliansi Nasional, berjuang untuk membentuk koalisi. Namun, kemudian Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah menunjuk Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri.
Mahathir Mohamad (97) yang mencoba melakukan comeback tersingkir dari Parlemen karena tidak memperoleh cukup suara.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews