Di antara penduduk Las Vegas itu adalah 10.000-an muslim yang amat mengharamkan judi. Akan tetapi, kata Yousufzai, judi di Las Vegas sebuah dunia yang lain.
Saya datang ke sini sore menjelang ashar, tapi bangunan masjid di 3788 N Jones Boulevard, salah satu jalan utama kota Las Vegas itu terlihat sepi. Pintu masjid tak terkunci, tapi tak tampak seorang pun di dalamnya. Di depannya, bendera Amerika berkibar-kibar, beradu pandang dengan panji-panji bertuliskan kalimat tauhid di sudut pelataran masjid yang lain.
Inilah Masjid Ibrahim, satu dari lima masjid di kota Las Vegas, yang melayani warga muslim kota di tengah gurun Nevada ini. Masjid ini kabarnya dibangun seorang perempuan Amerika bernama Fatima Motti, segera setelah ia menjadi mualaf dan berganti nama.
Selain Masjid Ibrahim, ada empat masjid besar yang tersebar di seantero Las Vegas.
Salah satunya, Masjid Attauhid, tak jauh dari Las Vegas Boulevard -- kawasan yang terkenal sebagai pusat judi, hiburan dewasa dan bar-bar yang menjadi daya tarik utama kota Las Vegas.
Masjid Attauhid dibangun seorang anak muda pendatang dari Afghanistan bernama Ahmadullah Rokai Yousufzai.
Yousufzai datang ke Las Vegas sebagai pengungsi dari Afghanistan yang diamuk perang, di mana ia ikut berjuang melawan pendudukan Uni Sovyet.
Di kota Las Vegas ia menemukan peruntungannya, dan menjadi kaya-raya dari usaha penyewaan properti. Dari hasil usahanya itulah, ia membangun masjid.
Sampai hari ini Masjid Attauhid tak punya imam sendiri. Hanya ada dua warga yang kerap tampil memimpin salat berjamaah meski mereka bukan lulusan sekolah agama. Seorang di antaranya bekerja sebagai pembuat roti di kasino dan yang satu adalah kurir merangkap pengemudi taksi di Las Vegas.
Begitulah. Las Vegas, kota yang begitu semarak, pusat judi dunia yang gemerlap di tengah gurun Nevada di Amerika ini, dihuni lebih dari 600.000 penduduk dengan beragam latar belakang. Kota ini begitu hidup sebagian besar berkat hasrat manusia untuk bertaruh.
Di antara penduduk Las Vegas itu adalah 10.000-an muslim yang amat mengharamkan judi. Akan tetapi, kata Yousufzai, judi di Las Vegas sebuah dunia yang lain.
"Keluarga kami hanya mencoba menjalani kehidupan yang layak dan baik. Kebanyakan muslim di kota ini tinggal jauh dari pusat keramaian itu. Kerlip lampu-lampu di kasino tak terlihat dari rumah kami," katanya suatu ketika.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews