Suatu hari ada video yang merekam kejadian mengharukan. Di suatu sudut RS, tampak seseorang anggaplah bernama Mawar sedang mengalami musibah. Tiba-tiba ada laki-laki yang menghampirinya untuk membantunya.
Gegara tindak-tanduknya yang menurut sang penolong menunjukkan ada kejadian yang tidak beres. Singkat kata, masalah selesai akibat dibantu sosok misterius yang berhati malaikat ini. Masalah selesai dengan sejumlah uang yang diberikan oleh penolong kepada Mawar untuk membayar kekurangan tagihan RS. Mawar sangat berterima kasih kepada lelaki bertato yang telah membantunya.
Saya yang menonton video ini sempat meneteskan air mata. Wow, betapa baiknya sang penolong. Banyak sekali orang-orang tersentuh, tak heran tak lama kemudian video ini viral.
Di suatu tempat, ada kejadian seorang istri merekam seorang suami sedang membantu seseorang. Sebelumnya, sang istri ini sudah mencium gelagat tidak beres dari orang yang sedang berada satu ruangan bersama mereka. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi, wanita ini meminta suaminya menghampiri orang tersebut agar dia bisa merekam. Syukur-syukur bisa jadi konten di media sosialnya sebagai bukti mereka adalah orang yang suka bersedekah.
Pucuk dicinta ulam tiba, ternyata konten tersebut menjadi viral. Tentulah di kemudian hari sang suami menjadi terkenal.
Melihat kejadian ini, saya jadi teringat akan pepatah "tangan kanan sedekah, tangan kiri tidak tahu". Apakah hal ini lambat laun menjadi usang mengingat perkembangan zaman yang menuntut transparansi dan keterbukaan atau bahkan pencitraan? Semua kembali kepada Anda. Tetapi hal terpenting, tetaplah berbuat baik.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews