Anak Terlambat Bicara? Pahami Usia Normal Perkembangan Bicara Anak

Apabila Anda telah mengupayakan semua cara untuk mendorong kemampuan anak dalam berbicara, jangan ragu untuk memeriksakan anak Anda ke unit medis profesional untuk anak.

Senin, 27 Desember 2021 | 17:26 WIB
0
214
Anak Terlambat Bicara? Pahami Usia Normal Perkembangan Bicara Anak
Keluhan anak terlambat bicara umum terjadi, tapi bukan berarti dapat Anda abaikan.

Terlambat bicara pada balita menjadi tipe keterlambatan perkembangan pada anak yang paling umum.

Di era serba digital ini, umum ditemukan anak yang hanya mampu mengucapkan sedikit kata atau bahkan tidak sama sekali di usianya yang sudah menginjak dua tahun. Wajar apabila orang tua merasa khawatir ketika anak mengalami terlambat bicara, terlebih lagi ketika membandingkannya dengan anak orang lain yang sudah mengalami kemajuan lebih pesat. 

Baca Juga: Aduh, Anak Terlambat Bicara  

Panduan Bicara Anak Sesuai Usia

Sebenarnya, setiap anak bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kecepatannya masing-masing, tapi diperlukan upaya dari orang tua pula untuk mendukung perkembangan kemampuan anak, salah satunya adalah bicara. Yuk, kita bahas panduan bicara normal anak sesuai usianya!

1. Sebelum 12 Bulan

Anda dapat memerhatikan anak dalam memberikan interaksi dengan lingkungan. Awalnya, anak akan mengeluarkan suara seperti mengoceh, tapi tidak bermakna. Lalu, pada usia sekitar 9 bulan, anak akan mulai mencoba untuk menyebut kata seperti ‘papa’ serta ‘mama’. Si kecil juga akan mulai mengenali nama-nama benda yang sederhana.

2. Usia 12-15 Bulan

Pada usia 12-15 bulan, akan muncul variasi bunyi pada ocehan anak, seperti pelafalan dengan huruf p, m, d, b, atau n. Tak hanya ‘papa’ dan ‘mama’, anak juga mulai mencoba untuk menirukan suara atau kata yang sering disebutkan oleh sekitarnya. Anak juga mulai mendapatkan pemahaman untuk menjalankan perintah sederhana, seperti mengambil benda atau menggerakan anggota tubuh sesuai instruksi.

3. Usia 18-24 Bulan

Umumnya, anak pada usia 18 bulan dapat menyebutkan kurang lebih 20 kata. Sedangkan, pada usia 24 bulan anak sudah menguasai 50 kata. Anak pada usia 2 tahun juga sudah mulai bisa merangkai kalimat sederhana dari dua kata, seperti ‘mama pergi’ atau ‘minum susu’. Selain itu, anak juga dapat mengenali benda-benda yang sering ia lihat, mengenali wajah di foto, serta dapat menunjuk telinga, mulut, dan hidung jika diminta. Di usia dua tahun, anak juga berkemampuan untuk mengikuti perintah yang terdiri dari dua tahap, seperti ‘Tolong bersihkan mainan dengan tisu, lalu buang tisu ke tempat sampah’.

4. Usia 2-3 Tahun

Di usia 2 hingga 3 tahun, anak mengalami perkembangan bicara yang sangat pesat. Anak dapat menggabungkan tiga kata atau lebih menjadi sebuah kalimat. Anak juga dapat memahami percakapan dengan lebih baik, dan juga dapat membedakan sesuatu (besar dan kecil, atau atas dan bawah). 

Penyebab Anak Terlambat Bicara

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab dari terlambat bicara pada anak. Berikut merupakan pembahasannya:

  1. Masalah fisik, seperti struktur mulut (lidah, bibir, rongga mulut).
  2. Anak terpapar lebih dari satu bahasa, yang menyebabkan kebingungan diksi pada anak sehingga terlambat bicara.
  3. Kelemahan atau gangguan koordinasi otot. Ini merupakan kondisi neurologis yang mendasari keterlambatan perkembangan bicara pada anak.
  4. Adanya gangguan atau kehilangan pendengaran. Hal ini mungkin disebabkan oleh infeksi telinga, obat-obatan, cedera, atau kelainan genetik.
  5. Faktor lingkungan. Kurang stimulasi atau contoh bicara yang tidak tepat.

Cara Mengatasi Anak Terlambat Bicara di Rumah

Tidak perlu khawatir, Anda dapat mencoba untuk mendukung perkembangan bicara anak dari rumah. Berikut merupakan beberapa cara yang dapat mendorong kemampuan bicara anak:

  1. Bercerita kepada anak secara rutin. Walaupun hanya cerita sederhana, hal ini dapat membuat anak familiar dengan beberapa kata. 
  2. Gunakan beberapa gerakan atau menunjuk benda ketika menyebutkan sesuatu. Contohnya seperti, menunjuk benda warna biru ketika menyebutkan warna biru, menunjuk alat makan ketika mengajak anak makan, dan juga bisa dengan mengarahkan ke anggota tubuh anak ketika meminta anak untuk bergerak.
  3. Bernyanyi lagu sederhana untuk anak yang mudah untuk diulang. Lagu anak-anak sangat dianjurkan pada proses ini.
  4. Sabar ketika anak sedang mencoba untuk berbicara. Jangan terlalu sering mewakili anak untuk menjawab pertanyaan dari orang lain. Berikan kesempatan bagi anak untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini juga dapat mendorong kepercayaan diri pada anak.
  5. Ketika anak salah mengucapkan kata, jangan dikritik. Lebih baik, ulangi kata dengan benar dan meminta anak untuk mencoba menyebutkannya dengan benar agar dapat diingat oleh anak.
  6. Sering mengajukan pertanyaan kepada anak, seperti “Apakah kamu hari ini senang?” atau “Makanan tadi rasanya enak tidak?”. Anak akan terlatih untuk merangkai kalimat yang tepat dan juga memperluas pengetahuan anak terhadap kata-kata.

Baca Juga: Ladies, Perhatikan 5+ Gangguan Haid Ini Yuk!  

Apabila Anda telah mengupayakan semua cara untuk mendorong kemampuan anak dalam berbicara, jangan ragu untuk memeriksakan anak Anda ke unit medis profesional untuk anak. Ahli anak dapat mengetahui pertolongan apa yang paling sesuai untuk anak Anda. Salah satu rumah sakit yang dilengkapi dengan Poli Anak yang berpengalaman adalah Rumah Sakit Bunda. Demikianlah informasi ini dapat disampaikan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda.

***