Saya sedapat mungkin mempublikasikan berita yang jelas sumbernya dan medianya, bukan hoax. Soal salah benar isinya, biarlah publik yang menilainya sendiri.
Menurut saya, berita (produk jurnalistik atau tidak), dapat saja berbentuk opini pribadi penulis yang bersangkutan yang diberitakan. Penulis menghimpun informasi dan menganalisa, mempublikasikannya, memberitakannya, menyebarkannya pada publik.
Dia bertanggungjawab atas isi berita versi dia tersebut. Selama dia mencantumkan namanya, nama medianya, nama tiap sumbernya, maka ada pertanggungjawaban pembuat berita tersebut pada publik.
Penyampaian informasi (berita) dapat berbentuk: gambar, video, tulisan, press release, opini, analisa, jurnal, bahkan berita produk jurnalistik murni.
Soal akurasi data memang penting dan harus dapat dipertanggungjawabkan oleh pembuat berita. Sumber data dapat diperoleh dari pengamatan, pengumpulan data lapangan, hasil pengumpulan data riset ilmiah, laporan yang sudah terpublikasi resmi atau tidak (tetapi diizinkan untuk dipakai), wawancara dengan sumber2, bahkan informasi dapat diperoleh dari "deep throat" sumber pemberi informasi yang meminta dirahasiakan namanya yang dijamin oleh Undang-Undang pula.
Dalam hal ini pembaca harus cerdas memilah, menyaring dan memahami setiap informasi yang diberitakan disekitarnya setiap hari. Bahwa semua itu harus dapat diterima hadir di tengah society kita untuk menambah wawasan, menjaga keseimbangan, dan menolong kita untuk dapat memahami orang lain yang berbeda pendapat dengan kita. Karena tidak semua informasi yang diberitakan harus diterima sebagai satu-satunya kebenaran absolut yang harus kita sepakat setujui bersama. Biarlah publik menilai menurut selera dan kemampuan berpikirnya masing-masing.
Bagi saya, fakta dan akurasi data penting untuk dimiliki. Inilah roh utama informasi dari setiap jenis pemberitaan. Selama yang dipublikasikan mempunyai dasar argumentasi fakta dan data yang dapat pertanggungjawabkan dalam hukum, maka tentu saja pembuat berita tersebut layak menyampaikan informasi yang dia miliki pada publik.
Kalau yang bersangkutan dengan sengaja berbohong dan menyebarkan hoax dengan data palsu pada publik, tentu akan ada sanksi pidana untuknya yang dijamin Undang-Undang pula.
Itu sebabnya sering saya posting tulisan informasi dan berita melawan arus di fesbuk. Misalnya tulisan opini dari Epoch Times yang sangat berbeda dari media mainstream. Bisa jadi analisa dan kesimpulannya salah, bisa juga benar. Tetapi saya memahami dan menghormati perbedaan pandangan yang dia miliki dengan pandangan umum yang beredar saat ini.
Baca Juga: Kompas Inside [1] Saya Sedang Ingin Bercerita tentang Koran
Menurut saya pribadi, tulisan-tulisan begini penting untuk menjaga keseimbangan publik. Bahwa setiap informasi pemberitaan yang beredar dipublik, anda suka atau tidak, harus diterima sebagai bagian dari kebebasan berpendapat dan berekpresi yang dijamin konstitusi.
Jadi kalau anda tidak suka dengan yang saya posting, mohon didelete, diskip, ditolak, diignore, dan tidak dibaca. Saya sangat menghormati hak anda untuk berbeda pendapat dengan penulis berita atau penulis informasi atau yang pihak yang menyebarkannya.
Saya sedapat mungkin mempublikasikan berita yang jelas sumbernya dan medianya, bukan hoax. Soal salah benar isinya, biarlah publik yang menilainya sendiri.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews