Berhenti menganggap semua yang bertuliskan Arab sebagai barang Islam. Orang Kristen di Arab berdoa pakai bahasa Arab. Termasuk tidak semua senandung berbahasa Arab adalah sholawatan.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah wa syukurillah, hari ini Allah Subhanahu Wa Ta’ala masih mengizinkan kita untuk menjalani bulan Ramadan hingga kita bisa sampai pada malam keenambelas. Semoga semangat ibadah dan takwa kita tetap terjaga dan terus bertambah, dan semoga Allah berikan kita kesempatan untuk menyelesaikan bulan Ramadan ini, juga agar kita bisa berjumpa lagi dengan Ramadan di tahun-tahun berikutnya.
Tak lupa marilah kita berselawat kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam, dan moga-mogalah kita termasuk orang-orang yang beruntung mendapatkan syafaat beliau di yaumul qiyamah kelak, aamiin ya rabbal alamin.
Agama Islam adalah agama yang lekat sekali dengan Arab, khususnya bahasa Arab. Hal ini karena teks utama Islam, kitab suci kita yaitu Alquran, diturunkan dalam bahasa Arab. Jelas disebutkan dalam Surah Thaha ayat 113, bahwa Allah menurunakn Alquran dalam bahasa Arab, dan menerangkan berulang kali agar manusia bertakwa, atau Alquran itu memberi pelajaran bagi manusia.
Farid Saenong, antropolog dari JD Stout Centre Universitas Victoria Wellingtong, menjelaskan mengapa Alquran diturunkan dalam bahasa Arab, berdasarkan kajian antropologi. Pertama, karena Alquran diturunkan kepada utusan kita, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam, yang merupakan orang Arab.
Kedua, masyarakat di mana Alquran diturunkan adalah masyarakat yang berbahasa Arab, sehingga agar menerima ajaran Islam, maka Alquran diturunkan dalam bahasa Arab. Ketiga, bahasa Arab memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan bahasa lain.
Keunggulan bahasa Arab ada pada kekayaan kosa kata dan pemaknaannya. Satu kata dalam bahasa Arab bisa memiliki berbagai makna. Itulah mengapa santri-santri harus mempelajari ilmu tata bahasa Arab (nahwu dan shorof) sampai benar-benar menguasai, sebelum bisa mempelajari tafsir Alquran dan kitab-kitab keagamaan/kitab kuning.
Ini menunjukkan bahwa Alquran adalah bukti kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ayat-ayat yang diturunkan-Nya tidak bisa serta-merta dimaknai secara literal, namun harus melalui proses berpikir kritis yang panjang dengan memahami tata bahasa Arab yang sangat kaya.
Baca Juga: Kultum Tarawih [15]: Kiamat Misteri Ilahi
Bahasa Arab adalah bahasa Alquran diturunkan, namun bukan berarti bahasa Arab adalah Alquran itu sendiri. Bahasa Arab Alquran adalah bahasa Arab dengan tata bahasa yang sangat tinggi, jauh di atas bahasa Arab untuk percakapan biasa atau percakapan formal. Artinya, jangan sampai karena berbahasa Arab, sesuatu dianggap terkait dengan Islam.
Anekdot yang Pak Guru temui, ada seorang ibu yang marah kepada seorang pemuda. Ibu ini marah karena pemuda ini mengenakan kaos yang menurut ibu ini bertuliskan ayat Alquran, namun mengenakan kalung salib. Sang pemuda hanya meminta ibu itu membaca tulisan yang ada di kaosnya. Rupanya ibu itu tidak bisa membacanya. Usut punya usut, kaos itu bertuliskan doa Bapa Kami dalam bahasa Arab.
Jadi, berhenti menganggap semua-semua yang bertuliskan Arab sebagai barang Islam. Orang Kristen di Arab juga berdoanya pakai bahasa Arab. Termasuk tidak semua senandung yang berbahasa Arab itu adalah sholawatan atau lagu Islami.
Wallahu a’lam, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews