Bahasa Sunda

Tidak boleh dia menegur dengan keras apalagi dengan mengancam supaya Kajati dicopot karena menyelipkan ungkapan berbahasa Sunda.

Jumat, 21 Januari 2022 | 17:47 WIB
0
201
Bahasa Sunda
Poster pernyataan terhadap Arteria Dahlan (Foto: Republika.co.id)

Sampai saat ini, saya belum menemukan rekaman atau informasi seberapa panjang narasi yang diucapkan dalam bahasa Sunda oleh Kajati dalam rapat dengar pendapat yang dicela oleh Arteria Dahlan itu. Yang kemudian menuai kegusaran masyarakat Sunda seantero Indonesia.

Durasi narasi berbahasa Sunda ini penting diketahui publik. Apakah cuma sepotong frasa, atau satu kalimat saja, atau 4-5 kalimat, atau keseluruhan paparan Kajati itu menggunakan bahasa Sunda?

Kita ambil asumsi paling ekstrim dulu, keseluruhan paparan disampaikan dalam bahasa Sunda, maka saya yakin mayoritas masyarakat Indonesia akan berkeberatan. No question about it.

Jadi, asumsi yang lebih masuk akal, Kajati ini hanya menyelipkan satu atau dua frasa berbahasa Sunda dalam pemaparan yang menggunakan bahasa Indonesia. Paling banter satu kalimat penuh dalam bahasa Sunda.

Wajarkah Arteria Dahlan bereaksi keras? Ya, jelas tidak wajar. Di zaman kekinian sudah sangat lumrah, baik dalam forum resmi atau tidak, kita menyelipkan frasa berbahasa bahasa Inggris, bahasa Jawa dalam wacana kita. Ini suatu keniscayaan.

Coba kita lihat talkshow podcast Deddy Corbuzier dan yang lain-lainnya, ungkapan berbahasa Inggris berkelindan dengan bahasa Indonesia. Juga kalo kita menonton sinetron "Layangan Putus" frasa-frasa dan kalimat-kalimat berbahasa Inggris silih berganti dengan ungkapan bahasa Indonesia.

Dalam forum resmi pun, mantan presiden SBY sangat sering menyelipkan frasa-frasa bahasa Inggris dalam pidatonya. Pejabat yang di sana sini menyelipkan bahasa Jawa dlm ujarannya merupakan fenomena lumrah.

Apakah kita harus berang kemurnian bahasa Indonesia "dinodai" dengan campuran bahasa Inggris dan bahasa daerah?

Menurut saya tidak. Terhadap bahasa kita tidak bisa dan tidak mungkin bersikap puritan atau otoriter. Bahasa adalah domain masyarakat yang tidak bisa didikte oleh siapa pun bahkan oleh negara sekalipun.

Baca Juga: Mengapa Orang Sunda Tak Perlu Marah-marah kepada Arteria?

Kembali kepada kasus Arteria Dahlan, sekiranya yang bersangkutan tidak bisa menangkap ungkapan dalam bahasa Sunda, paling banter dia bisa meminta dengan hormat untuk dijelaskan makna frasa/kalimat berbhs Sunda.

Tidak boleh dia menegur dengan keras apalagi dengan mengancam supaya Kajati dicopot karena menyelipkan ungkapan berbahasa Sunda. Ini sangat tidak wise, dan terbukti reaksi masyarakat yang menghujat dirinya.

***