Sanubari Negeri Lawan Informasi Tak Berfungsi

Mirisnya konflik penyebaran berita hoax mengakibatkan pemerintah harus turun tangan dalam mengatasinya

Minggu, 18 Agustus 2019 | 20:01 WIB
0
332
Sanubari Negeri Lawan Informasi Tak Berfungsi
Ilustrasi hoax (Foto: ArenaLTE.com)

Kemerdekaan Indonesia bertajuk dengan semangat perjuangan para pahlawan yang tak pernah lelah berjuang demi negeri ini. Lebih dari 74 tahun lamanya bangsa dan negara membangun kompetensi dalam menggali ke-Bhinekaan namun, masih banyak konflik yang belum tentu kebenaranya telah tersebar di berbagai media sosial berbagai informasi tak menuntut kemungkinan kebenarannya.

Bahkan dari humors, provokasi maupun propoganda berbagai kalangan tak bertanggung jawab telah mengisi konflik bangsa yang semakin lama semakin menjadi. Pemimpin negara seakan tengah terdampar pada rindangnya kehidupan perpecahan keyakinan dari berbagai kalangan menjadi momok hancurnya ke-bhinnekaan bangsa.

Dari berbagai sumber terpercaya telah tak lagi memungkinkan benar karena banyaknya para warganet yang terus memprovokasi berita hoax kedalam bentuk gambar maupun tulisan hingga para pembaca yang belum mengetahui seakan percaya dengan berita tersebut. Indonesia tengah berada dijaman panas, akibat maraknya era globalisasi yang semakin bergejolak dalam bidang tekhnologi.

Berita hoax semakin tak terbendung dengan adanya bantuan alat komunikasi semakin mempercepat maupun memperluas persebarannya hingga tak butuh waktu lama, pengguna smartphone yang kurang mendapat pendidikan atau lebih lagi tak bisa mengendalikan kegunaan tekhnologi akan terjangkit tentang penyebaran berita hoax tersebut, bahkan hanya beberapa menit ratusan bahkan ribuan orang telah membaca berita hoax.

Mulai dari ini kepemimpian bangsa mencari cara agar bisa memberantas konflik ini untuk 5 tahun kedepan, Bapak. Ir. H. Joko Widodo, selaku presiden Republik Indonesia akan terus bekerja keras dalam menangani konflik serius ini yang tengah memakan banyak korban penipuan.

Ada beberapa kemungkinan yang dapat meringankan bahkan meredakannya dari berbagai cara telah diperluas demi membentuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Menurut saya, dijaman millenial seperti sekarang tidak menutup kemungkinan bahwa penyebaran berita hoax semakin merajalela sampai saat ini pula masih saja kalangan pelajar, warganet, dan lain sebagainya masih terpengaruh tentang isu yang belum tentu kebenarannya. Berfikir lebih panjang lagi ada beberapa cara atau tips dalam menangani konflik yang tengah melanda bangsa.

1. Cermati Situs Web

Salah satu cara dalam menangani kasus penyebaran berita hoax adalah dengan membuka laman situs web. Dalam sebuah berita 80% akan mencantumkan link, maka cermati alamat web tersebut jika berada dalam lokasi tidak terverifikasi tidak menutup kemungkinan bahwa berita tersebut masih bisa dibilang meragukan tentang kebenaranya.

Memperhatikan link suatu berita akan membantu pembaca dalam menemukan benar atau tidaknya suatu berita tersebut. Hanya karena sebuah tulisan maupun gambar orang akan merasa sedang terancam ataupun merasa dirinya tengah terperosok lebih dalam mengenai tentang ketidak benaran sebuah berita.

2. Mencari fakta dalam berita

Sampai sekarang berita maupun info masih berada dalam keraguan berita masih bisa bersifat Fakta atau Opini. Rangkum setiap fakta dalam berita dari berbagai bukti hingga saksi yang bersangkutan jika berita tersebut ada kebenaran maka akan ada sebuah pengakuan dari orang yang bersangkutan bukan pendapat si penulis supaya berita tersebut akan bersifat nyata.

Sebuah tulisan yang biasanya tidak mencantumkan sebuah saksi itu merupakan salah satu bentuk ciri-ciri berita hoax, karena tidak adanya suatu saksi yang bersangkutkan maka penulis akan enggan memberikan informasi fakta dan akan sulit untuk merubah sebuah informasi ke bentuk berita hoax.

3. Kembangkan rasa penasaran

Rasa penasaran juga bertajuk kepada kebenaran sebuah berita, dijaman millenial popularitas kalangan remaja akan dominan mencari tahu dari beberapa titik berita itu tersebar. Metode mesin pencari atau Google sering menjadi sasaran bagi kalangan yang ingin mencari informasi nyata akan mempermudah pembaca mengetahui kebenaran dalam sebuah berita. Tetapi, dalam mencari tahu kebenarannya harus mencari persamaan maupun perbedaan berita satu maupun berita lainnya.

Dalam sebuah karangan biasanya terselip sebuah kalimat yang tidak jauh berbeda dari karangan yang lainnya maka perhatikan sedetail mungkin kalimat tersebut karena prosa sebuah kalimat seseorang berbeda-beda. Dan jangan lupa untuk mengunjungilaman web resmi dari pihak berwajib yang kemungkinan besar akan memberi kebenaran dalam sebuah berita karena laman resmi biasanya akan menampilkan para saksi yang bersangkutan yang akan memceritakan kebenaran dalam sebuah kejadian yang sedang dibicarakan dengan cara tersebut akan mempermudah mencari informasi yang lebih detail lagi.

4. Perhatikan Judul

Sering terjadi bahwa berita hoax mengandung judul yang provokatif atau menghasut. Bukan berita hoax jika dalam isi judul tidak mengandung sensasi yang berlebihan hingga pembaca merasa ngeri dengan tampilannya sehingga akan terjerumus penasaran akan membacanya hingga tuntas. Judul yang begitu provokatif seakan tengah menjerumuskan si pembaca seakan-akan berita tersebut benar adanya.

Akan tetapi, dalam pembacaan berita seperti ini harus cermat jangan percaya dengan judul yang menggiurkan tetapi berakibat menjerumuskan. Pengguna smartphone yang tak bertanggung jawab akan berbuat sesuka hatinya dengan cara membuat berita yang yak senonoh kebenarannya yang mengakibatkan konflik dalam dunia maya hingga menjerumuskan para generasi muda Indonesia.

Mirisnya konflik penyebaran berita hoax mengakibatkan pemerintah harus turun tangan dalam mengatasinya, akan tetapi sebagai generasi muda juga dibutuhkan perannya dalam menanggulangi berita hoax.

Negeri ini sudah berada didalam krisis yang tak mudah untuk ditangani namun, segala bentuk penyelenggaraan dari pemerintah akan terus berlanjut hingga sampai akhirnya bangsa ini, Bangsa Indonesia menjadi negara yang benar-benar berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika, genggam erat persatuan demi kemajuan menciptakan filosofi negeri berjuta inspirasi.

***