Pasti Berpihak

Demi menyelamatkan petani dan juga menjaga ketersediaan beras nasional, tentu akan diambil kebijakan win win solution.

Selasa, 16 Maret 2021 | 07:09 WIB
0
160
Pasti Berpihak
Budi Waseso (Foto: inews.id)

Ketika berkesempatan bertemu Presiden Joko Widodo beberapa tahun silam, pernah saya sampaikan bahwa harga jagung dan kacang tanah di daerah saya anjlok. Petani rugi besar. Karena itu, saya usulkan agar impor jagung dan kacang tanah dilarang.

Teten Masduki, juru bicara presiden, menjawab, bahwa produk jagung dan kacang tanah hanya mampu mencukupi 10% kebutuhan nasional. Diterangkan dengan gamblang rasio kebutuhan dan kemampuan produksi nasional.

Dari situ saya jadi paham, Presiden itu tidak hanya memikirkan ruginya petani di daerah saya. Lebih dari itu, semua kondisi dari hulu sampai hilir harus dipikirkan.

Selaras dengan rencana impor beras 1 juta ton, pasti itu sudah diperhitungkan. Di tengah tingginya musibah nasional yang menyebabkan kegagalan panen di beberapa daerah, tentu itu juga jadi perhatian.

Apalagi bulan depan masuk Bulan Suci Ramadhan. Pasti kebutuhan beras sangat besar. Agar harga beras tetap terjangkau, opsi impor beras dibuka.

Kepala BULOG, Pak Buwas (Budi Waseso), langsung melihat gudang beras. Ternyata masih ada sekitar 250 ribu ton beras di gudang. Atas opsi impor itu, beliau belum tentu melakukannya. Terlebih produk padi di beberapa daerah cukup bagus. Bahkan harganya malah murah.

Demi menyelamatkan petani dan juga menjaga ketersediaan beras nasional, tentu akan diambil kebijakan win win solution.

Ini bertujuan agar semua rakyat Indonesia merasakan kehadiran pemerintah yang ingin menjaga stabilitas nasional. Perkiraan saya, impor beras tetap ada tetapi separuhnya.

***

Baca Juga: Buwas Tetap Buwas, bahkan Semakin Buas!