Siapakah Penemu "Teori Konspirasi"?

Bahkan jatuhnya suatu rezim di Afrika, Amerika Latin dan kawasan Timur Tengah juga tidak terlepas dari suatu konspirasi atau kesepakatan jahat dari negara maju.

Sabtu, 9 Mei 2020 | 20:06 WIB
0
709
Siapakah Penemu "Teori Konspirasi"?
Teori konspirasi ilustrasi (Foto: liputan6.com)

Siapakah penemu "teori relativitas"? Jawabnya tentu: Albert Einstein. Tetapi-siapakah penemu "teori konspirasi"? Jawahnya: mbuuh! Siapakah penemu "teori otak-atik gathuk" itu?

Setiap kejadian atau peristiwa di negeri ini selalu muncul dugaan atau prasangka yang dihubungkan dengan "teori konspirasi". Bahkan "teori konspirasi" ini sangat laku dan banyak penggemarnya atau pengikutnya di negeri ini.Pengikutnya malah rerata dari orang-orang yang berpendidikan atau malah dari kalangan akademesi. Argumenya dan alibinya sekilas masuk akal dan rasional.

Mengapa "teori konspirasi" sangat laku di negeri ini? Bisa jadi karena dipengaruhi sering menonton film-film yang bertema inteligen atau karena keseringan membaca novel-novel yang bergenre tentang "teori konspirasi".

Baca Juga: Dari Sisi Psikologi, Kenapa Orang Bisa Percaya Teori Konspirasi?

Sebagai contoh, bahwa virus corona atau covid-19 adalah juga bagian dari skenario atau "teori konspirasi". Bahkan dulu waktu bom bali pertama juga banyak yang mengaitkan bahwa kejadian atau peristiwa itu hanya pengalihan isu atau bagian dari "teori konspirasi". Faktanya tidak!

Meyakini atau mempercayai menjadi pengikut "teori konspirasi", apakah suatu yang salah? Tentu tidak. Meyakini atau mempercayai "teori konspirasi" itu hampir mirip "adonan kue" sebelum dimasukkan dalam oven. Artinya mudah dibentuk apa saja tergantung pembuatnya. Terkesan masuk akal dan seolah-olah nyata. Apalagi ditambah dengan kepandaian menghubung-hubungkan setiap kejadian atau peristiwa atau dengan katan lain "otak-atik gathuk".

Penganut "teori konspirasi" itu hampir serupa dengan penganut "bumi datar". Bahkan tokoh penganut "bumi datar" yaitu Mike Hughes harus meregang nyawa karena jatuh dari roket buatannya sendiri.

Hanya untuk sekedar membuktikan eksperimennya kalau bumi itu datar. Bukan bulat. Tetapi juga patut diapresiasi sekali pun nyawa taruhannya.

Bisa jadi orang percaya dan meyakini "teori konspirasi" dipengaruhi karena malasnya untuk berfikir lebih dalam atau membaca banyak informasi atau referensi. Akhirnya langsung pada kesimpulan, bahwa kejadian atau peristiwa ini dan itu adalah bagian dari "teori konspirasi".


Mike Hughes (Foto: Detik.com)

Namun bagitu, tidak bisa dipungkiri atau dielakan, bahwa dalam dunia politik itu juga penuh konspirasi atau kesepakatan-kesepakatan jahat untuk menggulingkan suatu rezim atau pemerintahan.

Pergolakan di Timur Tengah itu secara nyata memang bagian dari konspirasi yang ingin mengacaukan kawasan itu. Konflik Suriah contoh nyata dari bagian konspirasi untuk menjungkalkan Bashar Al-Assad dari kursi presiden.Keluarnya AS dari perjanjian nuklir dengan Iran juga merupakan bagian dari konspirasi. Tergulingnya presiden Bolivia yaitu Evo Morales juga bagian dari konspirasi atau kesepakatan jahat negara Adidaya dan sekutunya. Bahkan presiden Venezuela yaitu Maduro pun juga ingin digulingkan atau disingkirkan.

Bahkan jatuhnya suatu rezim di Afrika, Amerika Latin dan kawasan Timur Tengah juga tidak terlepas dari suatu konspirasi atau kesepakatan jahat dari negara maju.

Mungkin yang bisa mengendus, apakah suatu kejadian atau peristiwa itu bagian dari "teori konspirasi" atau bukan yaitu "dunia intelijen". Karena memang itu bidangnya. Boleh saja percaya "teori konspirasi", tapi jangan over dosis.

***