Alunan lagu Malam Kudus membuat suasana khidmat sangat terasa dalam gereja GPIB Immanuel Jakarta. Pada hari Jumat (21/1/2022) titik-titik cahaya muncul dari temaramnya ruangan gereja, lilin yang dinyalakan menandakan dimulainya prosesi ibadah Natal dan Tahun Baru yang diadakan oleh Kerukunan Keluarga Kawanua, para perantau tanah Minahasa (perantau orang Manado).
Lilin utama di depan altar yang biasanya dinyalakan oleh para pimpinan, kali ini tidak dilakukan. Pelayan Firman -Ketua Umum Fungsionaris Majelis Sinode GPIB- Pdt. Paulus Kariso Rumambi, Ketua Umum DPP Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Ronny Sompie, dan Ketua Panitia Nova Sumolang memberikan lilin secara bergantian kepada 9 orang relawan KKK mewakili panitia kemudian dari lilin tersebut barulah para relawan menyalakan lilin utama.
Ide ini digagas oleh Wakil Ketua Umum I DPP KKK Winston Tommy Watuliu sebagai Ketua Pengarah Acara. Hal tersebut dilakukan untuk mengapresiasi kerja keras panitia. Para relawan yang maju, baru mengetahui saat nama mereka dipanggil satu-persatu oleh pelayan ibadah. Terlihat beberapa pasang mata relawan berkaca-kaca saat mereka tampil ke depan, mereka tidak menyangka akan diapresiasi seperti ini.
Suara merdu Randy Lapian yang menyanyikan lagu Malam Kudus dalam empat bahasa daerah di Minahasa dan diiringi musik kolintang dari Pinontoan Bersaudara berpadu indah dengan String Session (Biola, Violin, dan Bas) dibawakan oleh ForTune, menambah syahdu suasana dalam kemegahan Gereja di dalam GPIB Immanuel, Jakarta.
Syair Malam Kudus dikidungkan Randy dalam empat bahasa daerah di Minahasa membuat peserta dari luar negeri yang mengikuti secara daring semakin terhanyut akan suasana tanah kelahiran mereka.
Selain Randy Lapian, Putri Bilanova dan Ermy Kullit ikut mengumandangkan pujian Natal di sepanjang ibadah. Acara yang dipandu oleh Marthen Kandouw dan Lois Merry Tangel, juga menampilkan musik tradisional Minahasa yang berharmoni dengan gesekan biola, violin, bas, serta dentingan piano keyboard juga petikan gitar listrik tak ketinggalan tiupan saxophone memenuhi ruang gereja yang masuk dalam daftar cagar budaya.
"Acara ini merupakan salah satu kesempatan untuk dapat mempererat tali persaudaraan Kawanua dengan kasih Kristus melalui tema ‘Kasih Kristus Menggerakkan Persaudaran Kawanua’ diharapkan kita dapat bersatu hati dan bersama-sama menopang satu dengan yang lainnya agar langkah kebersamaan yang kita bentuk dapat menjadi kekuatan bagi kita semua dan mampu memberikan manfaat bagi sesama". Tutur Ketua Panita Nova Sumolang dalam sambutannya.
Ronny Sompie sebagai Ketua Umum DPP KKK dan selaku tokoh Kawanua dalam sambutannya mengatakan, “Kita telah melewati dan melampaui ketakutan sepanjang tahun 2021 dan kita memasuki dengan menyemai sebuah harapan baru di tahun 2022. Mari torang semua selalu berdoa bersama meningkatkan persaudaraan agar kita mendapatkan sebuah kekuatan di dalam Tuhan Yesus Kristus".
Dalam sambutannya juga, Ronny Sompie juga mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Ketua Panitia Nova Sumolang dan Waketum I DPP KKK Winston Watuliu, juga kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras selama 11 hari efektif untuk penyelenggaran acara ini, juga kepada kawanua di mana pun berada yang sudah mengikuti acara ini dan berpartisipasi dalam acara lainnya sepanjang tahun 2021.
Acara Natal dan Tahun Baru Kerukunan Keluarga Kawanua ini dihadiri oleh Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda. Ia dalam kesempatan ini memberikan sambutan secara langsung dalam sesi perayaan. Ia mengajak warga kawanua untuk bisa memberikan perhatian terhadap daerah asalnya masing-masing terutama bagi para perantauan yang sudah sukses, jangan melupakan kampung halaman.
Perayaan Natal 2021, Tahun Baru, dan Kunci Taon 2022 Kawanua tersebut berlangsung selama 3 jam 30 menit. Terlihat para peserta antusias yang mengikuti secara daring di Facebook (2,9K views), YouTube (2,1K views), dan Instagram berdasarkan data panitia per 22/1/2022. Acara tersebut diadakan secara hybrid dan dilaksanakan sesuai prokes yang berlaku.
#natalkuncitaonkawanua2022
#kawanuabersukacita
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews