Walaupun di militer perintah atasan itu penting untuk ditaati, tetapi kalau akibat perintah itu mereka melakukan pembunuhan, maka kedua kopral itu sulit dibebaskan dari hukuman.
Mengikuti kasus pemecatan tiga anggota TNI AD akibat membuang jenazah dua remaja yang menjadi korban tabrakan ke Sungai Serayu, saya langsung mengingat kisah dua prajurit Marinir Amerika Serikat dalam film A Few Good Men yang dipecat karena melaksanakan perintah atasan.
Dalam film itu digambarkan kedua prajurit Marinir itu, Dowson dan Downey, tidak merasa bersalah karena mereka menjalankan perintah atasan.
Adalah Komandan Pangkalan AL Amerika Serikat Guantanamo, Kuba, Kolonel Nathan Jessup (yang diperankan Jack Nicholson) yang mengeluarkan Code Red yang mengakibatkan prajurit magang Santiago terbunuh. Namun, semula Kolonel Nathan Jessup berusaha menyembunyikan fakta bahwa ia mengeluarkan Code Red.
Dengan dipancing oleh pengacara Letnan Daniel Kaffe (yang diperankan Tom Cruise), akhirnya Kolonel Nathan Jessup yang tak bisa menahan kemarahannya, mengaku bahwa ia mengeluarkan Code Red.
Pada awalnya, Dowson dan Downey mengira akan dibebaskan dari hukuman karena Kolonel Nathan Jessup telah mengaku bahwa ia telah mengeluarkan Code Red. Namun, ternyata keduanya tetap dihukum.
Kemudian Dowson mengerti bahwa ia bersalah karena akibat tindakannya prajurit magang Santiago kehilangan nyawanya. Downey yang lebih lugu, bertanya kepada Dowson, kita kan menjalankan perintah atasan, dan atasan telah mengaku, mengapa kita tetap dihukum.
Kemudian Dowson mengatakan, membunuh itu tidak dapat dibenarkan apapun alasannya.
Situasi yang mirip terjadi di sini. Menurut pengakuan Kopda A dan Kopda DA, semula mereka berniat membawa kedua remaja korban tabrakan, Hendi Saputra (16) dan Salsabila (14), ke rumah sakit.
Baca Juga: Di Luar Batas Kemanusiaan
Namun, atas perintah Kolonel Inf. Prayitno kedua korban bukannya dibawa ke rumah sakit, melainkan dibuang ke Sungai Serayu.
Walaupun di militer perintah atasan itu penting untuk ditaati, tetapi kalau akibat perintah itu mereka melakukan pembunuhan, maka kedua kopral itu sulit dibebaskan dari hukuman.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews