Praktik TNI berhadapan langsung dengan rakyat atas sebuah kasus atau perselisihkan dinilai sebagai gaya Orde Baru yang tidak boleh terjadi lagi di era sekarang ini.
Ada sementara pihak, termasuk para pengamat, yang meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa turun tangan menengahi perselisihan antara KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dengan pemuka agama Bahar bin Smith.
Bahar kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jabar atas kasus dugaan ujaran kebencian.
Sebelumnya, Bahar mengeritik keras Jenderal Dudung Abdurachman terkait pernyataannya mengenai ‘Tuhan bukan orang Arab’. Kritik disampaikan melalui unggahan video yang viral.
Kritikan Bahar kepada pimpinan TNI itu membuat geram sejumlah anggota TNI, sampai-sampai ada . seorang prajurit TNI yang terang-terangan menyatakan kegeramannya pada sebuah tayanganan video di YouTube.
Disusul kemudian kehadiran Danrem 061 Suryakancana Brigjen TNI Achmad Fauzi ke pondok pesantren milik Bahar di Kemang, Bogor, Jawa Barat, dimana video perdebatan antara Achmad dan Bahar tidak kalah viral dengan video-video sebelumnya.
Kehadiran Achmad Fauzi memunculkan beragam spekulasi mengingat kedatangannya itu tidak lama setelah ceramah Bahar yang menyinggung wibawa dan kehormatan Jenderal Dudung sebagai KSAD.
Permintaan perlu turun tangganya Jenderal Andika selaku atasan Jenderal Dudung agar Dudung selaku petinggi TNI tidak mudah terbawa perasaan (baper) saat berhadapan dengan rakyat, sehingga tidak perlu lagi prajurit TNI mendatangi pihak-pihak yang mengkritik Sang Jenderal.
Bahar bin Smith sendiri saat berdebat dengan Achmad Fauzi menyebut kehadiran Danrem itu sebagai "shock therapy" terhadap dirinya dan tidak akan mempan. "Salah orang," kata Bahar.
Di sisi lain Achmad Fauzi sendiri selaku penguasa wilayah di mana Bahar bin Smith mukim menyatakan bertanggung jawab atas wilayah kekuasaannya itu dari berbagai gangguan keamanan.
Namun tetap saja ada yang menilai, praktik TNI berhadapan langsung dengan rakyat atas sebuah kasus atau perselisihkan sebagai gaya Orde Baru yang seharusnya tidak boleh terjadi lagi di era sekarang ini.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews