Saat ini, India sudah memiliki 64 Grand Master di mana pecatur terakhir yang menyandang gelar tertinggi di dunia catur itu adalah Prithu Gupta.
Sebagai negeri leluhur catur, India mengirimkan 10 wakilnya ke Piala Dunia 2019 di Khanty Mansysk Rusia. Akan tetapi usia putaran tiga berakhir, tak satupun yang berhasil melanjutkan pertarungan ke babak berikutnya, kandas saat menghadapi lawan-lawam mereka.
Tumpuan harapan publik catur India ada pada pundak GM Pentala Harikrishna dan GM Vidit Santosh Gujrathi. Namun Harikrishna pun dihabisi GM Kirill Alekseenko dari Rusia dengan skor 0-2, sementara Gujrathi dieliminasi pecatur AS, GM Wesley So dengan hasil akhir ½-1½.
Lima lainnya sudah tersingkir lebih dahulu di babak pertama, tiga di babak kedua dan terakhir Harikrishna dan Vidit di babak ketiga. Sudah waktunya barangkali bagi India untuk meningkatkan kualitas pecatur mereka dari pada hanya sekedar memamerkan kuantitas kepada dunia.
Baca Juga: Mesin "Artificial Intelligence" Ini Keliru Meramal Siapa yang Jadi Juara Dunia
Sekadar informasi, catur disebut-disebut lahir di India dan merupakan permainan para Raja. Kata "catur" dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Hindi, "Chatturanga". Namun demikian, catur juga disebut-sebut berasal dari Iran, sebab dalam bahasa Parsi "Shah" itu berarti Raja. "Shah" juga diadopsi menjadi "skak" dalam bahasa Indonesia atau "check" dalam bahasa Inggris.
Sejauh ini, India dikenal negeri yang subur melahirkan Grand Master berkat "pecah telur" Viswanathan Anand yang menjadi Grand Master pertama India tahun 1987. Saat ini, India sudah memiliki 64 Grand Master (kebetulan sesuai banyaknya petak catur) di mana pecatur terakhir yang menyandang gelar tertinggi di dunia catur itu adalah Prithu Gupta.
Firouzja dan Xiong Masih Bertahan
Mereka sukses menahan remis dua pecatur elit dunia itu dengan skor 1-1 dan memaksakan laga berlanjut ke babak tiebreak catur cepat sore ini yang akan digelar mulai pukul 17.00 WIB.
Baca Juga: Susanto Beri Perlawanan Sengit sebelum Akhirnya Menyerah
Bagaimana peluang mereka di nomor catur rapid ini? Coba kita lihat data ratingnya. Ding Liren (2802), Alireza Firozja (2625), Anish Giri (2730), dan Jeffery Xiong (No rated). Dari sini tentu bisa mengambil kesimpulan siapa yang akan maju ke babak berikutnya.
Sejauh ini delapan pecatur yang sudah memastikan lolos ke babak keempat adalah GM Kiriil Alekseenko, GM Wesley So, GM Teimour Radjabov, GM Levon Aronian, GM Alexander Grischuk, GM Nikita Vitiugov, GM Shakhryar Mamedyarov, dan Jan-Krzysztof Duda.
Sisanya masih berkutat sore ini untuk menentukan siapa yang bakal lolos ke babak perempat final.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews