Apalagi jika pengembangan usaha itu berbeda dengan core bisnisnya. Walau menyimpang, ada baiknya pengembangan bisnis itu menunjang usaha utama.
Selama masa pandemi Covid-19 yang mulai melanda Indonesia awal 2020 lalu, tak membuat Ustadz Muhammad Ali berhenti membuka store atau gerai kuliner baru. Pemilik Resto Asap-Asap di Sidoarjo ini telah membuka 9 gerai Gofish, 5 M2M, 1 Besek, dan 3 KQ5 Steak.
“Saya membuka warung di saat pandemi adalah warung sederhana dengan investasinya terjangkau, sehingga harga jual ke pelanggan masih tetap bisa dijangkau masyarakat,” ujar Ustadz Ali.
“Jadi, walaupun dengan margin yang sedikit, tapi tetap bisa memperoleh keuntungan karena repeat order-nya banyak,” lanjut alumni Sastra Arab UGM Jogjakarta yang asli Pati, Jawa Tengah ini.
Menurut Ustadz Ali, dasar yang selanjutnya mengapa ia buka warung di saat pandemi adalah karena banyak diantara teman-teman kita yang menganggur butuh pekerjaan sehingga mereka bisa ditampung untuk ikut bergabung di dalam perusahaan ini.
“Dasar yang lain yang kami terapkan membuka warung di saat pandemi ini adalah keyakinan bahwa Allah akan memberikan jalan keluar kepada hambanya yang berusaha keras, berusaha cerdas, dan berdoa dengan laras, insya’ Allah kita akan dibukakan pintu keluar,” lanjutnya.
Setelah store di Sidoarjo, dalam waktu dekat KQ5 Steak juga akan membuka di Pandaan (Kabupaten Pasuruan) dan Bangkalan. Sekarang ini sedang dalam proses finishing bangunannya. Jadi, “Saya tetap akan terus membuka store di saat pandemi dan akan buka lagi sampai seterusnya.”
Hingga kini, setidaknya Ustadz Ali telah membuka 44 gerai M2M di berbagai kota, terutama di Jawa Timur, 34 gerai Gofish, 1 gerai Asap-Asap, 3 gerai KQ5 Steak, dan 1 gerai Besek.
Resto cepat saji ala Indonesia M2M didirikan oleh pengusaha kuliner berlatar-belakang santri dan ulama. Seperti contohnya, M2M di Sumenep, Madura. “M2M Sumenep ini adalah cabang M2M yang ke-27,” ungkap Ustadz Ali.
M2M Sumenep dibuka oleh KHA Imam Mawardi, ulama nasional kharismatik asal Sumenep. Menurut pengusaha kuliner yang sudah tak asing lagi di Jatim dengan gerai kulinernya itu, M2M ini bermitra dengan Kiai Imam Mawardi dan pengusaha Zainuddin.
Lokasi M2M Sumenep sangat strategis. Di pintu masuk Kota Sumenep yang berlokasi di Jalan Raya Sumenep-Pamekasan depan Hotel Mudzalifah dan samping SAM Mobil. M2M Sumenep ini adalah gerai ke-3 yang ada di Pulau Madura.
Sebelumnya, M2M sudah hadir di Bangkalan dan Pasar Tanah Merah (keduanya di Kabupaten Bangkalan). Untuk kedua gerai di Bangkalan ini M2M bekerja sama dengan kiai setempat dan BMT Ponpes Sidogiri, Kabupaten Pasuruan.
Menurut Ustadz Ali, konsep kemitraan yang dilakukan M2M selama ini yaitu berbagi. Bukan waralaba, tapi murni dengan sistem mudharabah, ada yang mengelola, ada yang menyediakan modal, dan tempat.
“Dengan share pembagian yang saling menguntungkan ketiga belah pihak,” ungkap Ustadz Ali. Ia mendirikan M2M pada 2009 bersama pengasuh Ponpes Riyadul Jannah KH Mahfud Syaubari dan Ali Mustofa, jebolan eks resto asing ternama di Surabaya.
Dalam sambutannya, Kiai Imam Mawardi juga menghimbaau agar terus belajar dan berusaha menjadi yang terdepan. “Jangan lupa berdoa, yakin bahwa makanan kita di M2M ini halalan thoyyiban,” tuturnya.
Menurut Kiai Imam Mawardi, ada 5 keunggulan makan di M2M Sumenep. Yaitu: 1. Motong ayamnya dengan menghadap kiblat; 2. Bersertifikasi halal, satu basmalah satu ayam yang dipotong; 3. Makanan dalam negeri asli milik Indonesia;
4. Makan di M2M dijamin halal dan thoyyib dan ada sedekah di dalam kepengelolaannya hasil keuntungannya; Dan, 5. Ikut mewujudkan santri mandiri Indonesia Hebat. Take-line Semakin Indonesia diusung agar menjadikan makanan dan kuliner ini berdaulat di negeri sendiri.
“Insya’ Allah ke depan M2M di Madura akan hadir juga di Pamekasan, Tanjungbumi, dan Arosbaya,” lanjut Ustadz Ali. Selain Madura, M2M telah hadir pertama kali di Sidoarjo, Malang, Pasuruan, Mojokerto, Jombang, dan Jakarta. Akan menyusul segera di Madiun dan Kediri.
Menurut Ustadz Ali, setidaknya ada 3 tahapan dalam menjalankan bisnis, yaitu Membangun, Mempertahankan, dan Mengembangkan (M2M). Ketiganya menjadi pedoman yang harus dilampaui step by step dengan fokus dan penuh kesungguhan.
“Mengapa? Coba Anda pikirkan, apakah Anda mau bisnis yang dibangun dengan penuh kerja keras dan jerih payah harus jatuh hanya karena tidak mampu bertahan? Dan, puaskah Anda dengan hasil usaha yang segitu-segitu saja? Tentu, saya yakin tidak,” ujarnya.
Tahap membangun adalah masa merintis usaha. Pada tahap ini pembentukan sistem atau SOP tadi mutlak diperlukan, sehingga semua unsur yang terlibat di dalam usaha ini bisa bergerak senada seirama demi mencapai tujuan yang ditentukan.
“Jadi target harus dipasang lebih dulu agar memiliki sasaran yang jelas. Yang paling mudah adalah menentukan target pendapatan. Tentu saja ini bicara tentang nilai rupiah yang ingin dicapai,” kata Ustadz Ali memberikan tips bisnisnya.
Menurutnya, SOP di sini adalah menata menejemen secara keseluruhan. Dimulai dari SDM, pola dan tata cara kerja, sistem produksi, keuangan, standar layanan, promosi dan sebagainya. Semuanya harus tertata dengan rapi.
Sehingga operasional usaha tersebut terkendali oleh sistem yang dibuat dan bukan semata-mata bergantung pada kemampuan person yang mengendalikannya. Ini karena orang yang berproses dalam perjalanan usaha tersebut bisa saja berganti-ganti.
“Jika hanya bergantung pada orang saja, maka usaha tersebut akan oleng saat personelnya berganti,” lanjutnya. Tahap berikutnya adalah menciptakan brand yang mudah dikenal dan diingat oleh publik.
M2M yang memiliki jargon Semakin Indonesia, yang ingin menimbulkan kesan bahwa ini adalah restauran fast food yang asli tanah air atau negeri sendiri. Jargon ini juga bertujuan menggugah semangat nasionalis setiap orang Indonesia.
“Kalimat gampangnya, kenapa harus menikmati merk luar negeri kalau produk dalam negeri saja punya kualitas rasa dan layanan serupa namun dengan harga yang lebih murah,” lanjut Ustadz Ali.
Saat usaha yang dibangun telah mulai berjalan, maka yang harus dilakukan adalah menjaga keberlangsungannya. Salah satunya dengan menimbulkan trust atau kepercayaan masyarakat, khususnya mereka yang menjadi rekanan dan terutama konsumen.
Trust ini juga berkenaan dengan konsistensi Anda dalam menjalankan bisnis ini. Menjaga kualitas produk dan juga layanan tentu menjadi kunci utama dalam menimbulkan trust ini.
“Dalam hal ini jangan sekali-kali Anda mengecewakan rekan bisnis Anda, apalagi konsumen. Karena kekecewaan itu akan membuat track record Anda buruk di hadapan mereka hingga akan menjadi lubang yang membuat Anda jatuh terperosok,” ungkapnya.
Saat bisnis yang dibangun sudah berjalan stabil, bahkan cenderung meningkat, maka tidak ada salahnya mulai berpikir untuk melakukan diversifikasi dalam usaha. “Jangan pernah biarkan keuangan perusahaan berada pada posisi hijau alias aman-aman saja,” ujarnya.
Sebab, kondisi ini akan membuat kita terlena atau bahkan kehilangan energi kreatif. Sehingga kita harus sengaja membuatnya ke posisi kuning. “Caranya dengan mengalokasikan sedikit dari keuntungan itu untuk membuka usaha baru,” kata Ustadz Ali.
“Ketika gerai utama M2M sudah berjalan lancar, maka saya coba untuk membuka AsapAsap. Berikutnya saya pun membuka cabang M2M di beberapa kota di Jatim,” lanjut alumni Sastra Arab UGM dan jebolan IAIN Sunan Kalijaga, Jogjakarta, ini.
Dengan gerai-gerai baru ini membuat dirinya harus kembali memeras otak dan tenaga seperti saat awal ia membangun bisnis sebelumnya. “Langkah kreatif dan inovatif harus dikerahkan untuk menjadikan cabang-cabang baru ini sebaik induknya,” ujarnya.
Saat melakukan usaha pengembangan tersebut, tumbuhan trust yang ditanam sebelumnya menumbuhkan buah yang lain. “Saya tak pernah kesulitan untuk menuai tambahan modal karena begitu banyak pihak,“ ungkap Ustadz Ali.
Modal tersebut diperoleh, baik dari lembaga keuangan maupun pribadi, yang dengan sukarela mempercayakan dananya untuk dikelola, karena rasa percaya mereka pada track record-nya. “Dalam tahap pengembangan ini pun harus cermat dan jeli dalam melihat peluang,” ujarnya.
Langkah pengembangan ini juga harus disertai dengan perhitungan dan pertimbangan yang benar-benar matang. Jangan terburu nafsu! Syarat pertama adalah standar keuangan core bisnis harus sudah benar-benar ‘hijau, bukan semu hijau apalagi kuning muda’.
Apalagi jika pengembangan usaha itu berbeda dengan core bisnisnya. Walau menyimpang, ada baiknya pengembangan bisnis itu menunjang usaha utama. Seperti, mencoba peternakan ayam guna menunjang core bisnis restoran yang bahan baku utamanya adalah daging ayam.
“Jadi, saya buka warung di saat pandemi berjalan, yang menjadi dasar alasan adalah orang tetap butuh makan, orang tetap butuh minum, dan orang tetap butuh belanja untuk memenuhi kebutuhan dasar ini,” ungkap Ustadz Ali.
Karena makan adalah kebutuhan dasar. Yang kedua, dalam pandemi ini yang paling pertama terkena dampak adalah para pengusaha yang ada di perkotaan sehingga mereka memerlukan stimulus, perlu cara untuk mengatasinya.
Jadi, “Yang terkena dampak yang dari pandemi ini adalah masyarakat perkotaan, sehingga harganya harus terjangkau. Mereka akan tetap butuh untuk mengisi perut, tapi dengan harga yang tetap terjangkau.”
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews