Shifting

Kata Pak Mahbub, jurnalis itu kayak tanah liat. Setelahnya bisa dibentuk jadi apa saja, bisa jadi vas bunga, celengan atau anjing-anjingan. Tergantung orangnya.

Minggu, 9 Januari 2022 | 21:05 WIB
0
168
Shifting
Sambal Kecombrang BekalOchan (Foto: Dok. pribadi)

Selasa lalu, saya diajak ngobrol-ngobrol oleh seorang kawan di kantornya. Kebetulan saya juga lagi ngantar pesanan #bekalochan ke Bogor, sekalian diajak mampir ke kantornya. Ini kantor media cetak yang jaringannya salah satu yang terbesar di Jawa Barat.

Mereka sedang mengembangkan lini digital audio visual. Sebagai orang yang sudah kerja 18 tahun di televisi, saya diminta bercerita sedikit tentang pahit asemnya barang ini.

Saya salut, mereka mau susah payah buat shifting. Sudah jadi rahasia umum, bisnis media cetak sedang di fase menurun. Entah nanti bakal naik lagi atau tidak, wallahu a'lam. Bioskop dulu juga pernah diramalkan mati pasca-DVD, tapi toh ternyata masih baik-baik saja sampai sekarang.

Yang pasti, industri media mesti belajar beradaptasi kalau nggak mau jadi dinosaurus.

Sebenarnya nasib kami mungkin nggak jauh beda. Jangankan koran, TV juga sudah diramalkan bakal redup dalam 10 tahun. Bisa jadi.

Kemarin beberapa kawan jurnalis TV senewen melihat billboard Om @mastercorbuzier (Deddy Corbuzier) yang katanya "Masih Nonton TV?" . Tapi memang begitu adanya. TV sudah mulai ditinggal.

Tahun lalu ada pabrik mobil dan pesawat yang me-launching produk baru. Mereka nggak ngundang wartawan TV, tapi Youtuber. 

Skema media sudah jauh berubah.

Masih ada TV atau tidak, saya sih berharap tetap bisa jadi jurnalis. Ataupun kalau harus pensiun, minimal ganti profesi yang nggak jauh-jauh banget spirit doll-nya, eh rohnya maksudnya.

Kata Pak Mahbub, jurnalis itu kayak tanah liat. Setelahnya bisa dibentuk jadi apa saja, bisa jadi vas bunga, celengan atau anjing-anjingan. Tergantung orangnya.

Atau lucu juga misalnya kalau bisa seperti Pak Bondan Winarno. Lepas jadi jurnalis, jadi praktisi kuliner. Icip sana icip sini. Dan orang-orang tetap percaya kalau dia yang bilang enak.

Shifting alam bawah sadarku mungkin lebih dekat ke situ, dari ideologi ke urusan perut. Itu sebabnya saya dan Desanti Sarah bikin BekalOchan.

***