Kabar terkini aparat kepolisian menahan Ratna Sarumpaet saat yang bersangkutan hendak bepergian ke Chile dan sudah duduk dalam pesawat Turkish Airlines. Tidak berapa lama kemudian Ratna ditetapkan sebagai tersangka dengan ancaman 10 tahun penjara dalam peratutaran yang dikenakannya, yaitu Undang-undang No.1 tahun 1946.
Setahu saya Ratna Sarumpaet itu seorang penulis skenario dan sutradara panggung teater yang handal, memimpin sebuah Sanggar Teater Satu Merah Panggung, dia tahu persis bagaimana membuat skenario yang baik dan benar, juga mengerti menyutradarainya dengan baik.
Saya menduga Drama Operasi Plastik yang kemarin adalah bukan skenario dia, dan dia pun memerankan adegan korban penganiayaan itu secara sepertinya diminta secara dadakan, persis seperti tahu bulat yang digoreng dadakan, bahkan kemungkinan besar sutradaranya pun juga bukan dia. Jadi ya wajar skenario dan penggarapannya gak maksimal.
Perlu dicari tahu siapa penulis skenarionya dan siapa yang menyutradarai sehingga Ratna bersedia jadi Tahu Bulat yang digoreng dadakan, ya hasilnya kayak gitu deh. Banyak sekali kejanggalannya dalam kasus ini. Kita tidak tahu kalau seandainya Dokter Tompi tidak ikut merespon kasus ini, sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya, sehingga argumentasinya pun sangat bertanggung jawab.
Terlebih lagi Setelah kepolisian mengungkap data bahwa pada tanggal 21 September 2018, Ratna sedang di Klinik Bedah Plastik dikawasan menteng Jakarta Pusat. Dengan demikian semua argumentasi Ratna tentang penganiayaan di Bandung pada tanggal yang sama terbantahkan.
Kasus ini persis seperti Tahu Bulat, yang digoreng secara dadakan. Untung saja begitu digoreng langsung mutung dan hangus, kalau tidak bisa disantap publik dengan nikmat. Target akhirnya sudah jelas, ke mana kasus tersebut akan diarahkan pun sudah jelas.
Meski terkesan digoreng dadakan, tapi kasus ini sangat sistematis. Namun karena digoreng secara dadakan jadi hasilnya tidak sesuai dengan harapan penulis skenarionya. Beda dengan Tahu Bulat, biar digoreng dadakan hasilnya tetaplah bagus.
Ratna secara tersirat mengatakan dia menghayal tentang penganiayaan itu karena ada bisikan Setan.
Yang jadi pertanyaan siapa Setan yang dimaksud Ratna, tidak mungkin Ratna bergaul dengan Setan. Karena Ratna sendiri pergaulannya dengan politisi dan aktivis.
Ibarat pepatah, jika bergaulnya dengan tukang parfum, maka kebagian wanginya. Nah Ratna bergaulnya sama siapa kok sampai dibisikin Setan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews