Pengumuman KPU malaysia telah resmi merilis hasil pemilu saat ini, Mahathir Mohammad Kalahkan Najib Razak.
Barisan Nasional tersungkur dengan kursi 79 saja dari 222 kursi parlemen malaysia. Bisa dikatakan ini Kekalahan terburuk UMNO.
Pakatan Harapan pimpinan Mahathir Mohammad yang berkoalisi dengan beberapa partai lain memenangkan 122 kursi parlemen saat ini, sistem pemilu malaysia adalah simple majority.
Kenapa Najib Razak bisa dikalahkan?
Jika mememperhatikan konstelasi politik malaysia 3 tahun terakhir, memang Najib Razak sebagai incumbent posisi nya sudah gak aman.
Terutama setelah skandar 1MDB terbongkar, ada 600 sd 700 miliar uang panas yang masuk ke rekening pribadi Najib, data lain mengatakan 1 triliun.
Meskipun Najib bersikeras bahwa dana itu adalah dana hibah buat pribadi nya dari Arab Saudi, namun publik Malaysia yakin, bahwa ini adalah korupsi dan kolusi, ini dana samar-samar antara dana negara dan dana pribadi.
Kehidupan Pribadi PM Najib yang glamour beserta istrinya membuat rakyat semakin gak simpatik kepada incumbent, apalagi di saat ekonomi Malaysia tumbuh stagnan dan lesu.
Istri Najib atau ibu negara yang terkenal doyan belanja sampai punya puluhan dan ratusan pasang sepatu mewah turut membuat nama sang suami ikut kena getah, ini ibu negara gak belajar pencitraan sama istrinya Jokowi kali.
Kalau dilihat kekuatan UMNO, hampir bisa dikatakan bahwa UMNO mustahil dikalahkan, namun rakyat Malaysia memilih menentukan pilihan terbaiknya.
Publik Malaysia bukan berarti suka sama Mahathir Mohammad, tapi lebih karena kekecewaan mendalam atas kinerja Najib yang amburadul plus KKN nya, dalam ilmu politik fenomena begini disebut dengan Protest Vote.
Kekakuan Najib dalam memperlakukan Oposisi selama ini juga berpengaruh, dibawah rezim Najib, nasib tokoh oposisi Anwar Ibrahim benar benar jadi bulan bulanan UMNO.
Dalam politik, jika tidak mampu memperlakukan oposisi dengan elegan, maka baiknya anda jangan jadi penguasa atau pimpinan, ini mutlak, karena logika demokrasi yang sehat adalah ramah terhadap oposisi.
Seharusnya Najib belajar kepada Mahathir, yang walaupun di zaman Mahathir dulu Anwar Ibrahim juga jadi sasaran tembak, namun Mahathir tau kapan harus bersahabat dengan Anwar.
[irp posts="15413" name=" Soekarno Kecil" itu Kini Jadi Perdana Menteri Lagi"]
Anwar adalah mantan menteri keuangan terbaik Malaysia dan diangkat menjadi wakil PM Malaysia di bawah Mahathir.
Padahal di bawah Mahathir, Anwar pernah disiksa dalam penjara sampai memar dan lebam, tapi itu masa lalu, Mahathir paham cara bergaul dengan oposisi, karena tanpa Anwar, Mahathir tidak akan mampu menggulingkan PM Najib saat ini.
Kekakuan terhadap oposisi, arogan suka menyingkirkan lawan yang berbeda pendapat mentang mentang sedang berkuasa, skandal korupsi juga hidup glamor, dan kinerja yang buruk adalah deretan dosa dosa Najib yang membuatnya saat ini harus pensiun lebih cepat dan menyakitkan.
Selamat kepada Mahathir, Anwar, Abdul Hadi Awang, dan barisan oposisi lain yang telah merobohkan banteng Malaysia, selamat mentadbir Malaysia ke arah yang lebih baik.
Doakan kami di Indonesia tahun depan bisa gantikan Tun Sri Joko widodo!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews