Tindak kejahatan yang dilakukan oleh remaja tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga terjadi di Australia. Stella, wanita asal Italia yang baru dua tahun tinggal di Australia, pada jam 9.20 malam menuju ke Stasiun Kereta Api Claisebrook, untuk pulang ke rumahnya. Akan tetapi ditempat yang gelap ia dicegat oleh 3 remaja pria yang mendesaknya ke dinding dengan maksud merebut ponselnya.
Karena menengok yang menyerang hanya remaja, maka Stella merasa mampu untuk mengusir mereka. Ternyata salah satu di antaranya menusukkan pisau kepada Stella.
Akibatnya, setelah ditusuk sebanyak 5 kali dengan terpaksa Stella melepaskan ponselnya. Pelaku tindak kejahatan yang masih remaja ini melarikan diri. Stella mencoba berteriak minta tolong. Tapi mungkin saking menahan sakit dan banyaknya darah yang keluar, ia tidak mampu lagi berteriak dan merasa akan mati di tempat kejadian. Tubuhnya tumbang ke lantai.
Namun ketika ia membuka matanya, ia melihat orang banyak sudah berkerumun mengelilingi untuk membantunya. Termasuk petugas kereta api.
Pelaku Ditangkap Hanya 300 Meter Dari TKP
Berkat ciri-ciri yang disampaikan oleh Stella, maka Polisi bergerak cepat dan dalam waktu singkat dibantu oleh warga yang berada disekitar stasiun, pelaku ditangkap dan diborgol hanya 300 meter dari tempat kejadian. Sementara Stella dilarikan kerumah sakit terdekat dan syukur, kondisinya stabil walaupun sempat banyak mengeluarkan darah.
Dengan alasan keamanan bagi pelaku yang masih remaja, polisi tidak bersedia menyebutkan nama dan identitas lainnya. Dalam waktu dekat diajukan ke Pengadilan Anak.
Semua Warga Adalah Informan Polisi
Bagi warga Australia, tanpa diminta mereka dengan sukarela akan menjadi informan Polisi. Kejadian sekecil apapun yang dianggap berpotensial menimbulkan bahaya tak luput dari perhatian warga.
Bahkan kalau ada kendaraan yang ngebut atau mengemudikan kendaraan dengan zigzag, maka pengguna jalan raya lainnya akan menelpon polisi. Dan dalam waktu singkat, kendaraan patroli Polisi yang dikenal dengan tulisan : "Ranger" akan memburu pengemudi hingga tertangkap.
Saya sudah beberapa kali menyaksikan secara langsung bagaimana Polisi di sini bekerja menangkap orang yang dicurigai. Dalam waktu singkat 3 atau 4 kendaraan patroli polisi akan mengepung dan menangkap orang yang dicurigai. Bila melarikan diri maka ketika tertangkap, pasti akan diborgol dan diperlakukan sebagai penjahat.
Karena itu bilamana suatu waktu berada di Australia dan entah karena apa diperintahkan berhenti, maka yang terbaik adalah mengikuti perintah dan berhenti.
Paling diberikan peringatan atau ditilang. Tapi kalau melarikan diri, walaupun tidak bersalah, tapi kalau tertangkap jangan heran bila diperlakukan sebagai seorang pelarian.
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews