Kali ini Recep Tayyip Erdogan benar-benar tidak kasih ampun kepada pemberontak komunis YPG Turki.
Di lapangan disikat habis dengan dikirimnya banyak pasukan elit.
Di meja runding, Erdogan paksa Presiden Rusia Vladimir Putin untuk lunak dan ikut apa kata Turki.
Kali ini YPG benar-benar terdesak, terbukti hanya hitungan hari, spot demi spot daerah kekuasan YPG direbut dan jatuh ke tangan tentara Turki dan FSA Suriah, yang terbaru jatuhnya Bursaya ke tangan Turki-FSA.
Erdogan juga memberi sinyal akan melanjutkan operasi ini sampai barisan YPG benar benar amburadul dan kocar-kacir.
Amerika dan Mesir yang mengutuk langkah Erdogan ini menampakkan wajah mereka yang selama ini berkhianat ke Turki lewat tangan tangan PKK dan YPG.
Erdogan bilang ke Donald Trump: "Jangan atur kami harus berapa lama dalam perang ini, tanya saja diri kalian, sudah berapa lama kalian di Irak dan Afghan, Turki tau kapan harus pergi dan kapan harus pulang."
Dalam operasi ini, Erdogan tidak hanya menargetkan YPG dan PKK saja, tapi Erdogan juga menargetkan operasi ini sebagai tekanan kepada Amerika agar menyerahkan Fathullah Gulen.
Gulen adalah otak kudeta gagal turki juli 2016 lalu yang sekarang masih dilindungi Yahudi-Amerika di Pensylvania AS, Erdogan masih memburu ulama kawan zionis tersebut.
Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, Presiden Turki yang hanya lulusan S1 itu hari ini menjadi momok yang menakutkan bagi Trump-Assad dan AS sisi.
Langkah langkah Erdogan terhadap YPG, PKK, Gulen dan kawan-kawannya benar benar tidak dihitung oleh lawan-lawannya dengan cermat, Erdogan kasih komando, yang lain hanya bisa menonton sambil nahan kesel.
Disisi lain, Erdogan berhasil menjinakkan Rusia dan Putin agar berkhianat kepada YPG, YPG sendiri mengaku dikhianati Putin dalam perang ini.
[irp posts="581" name="Setelah Erdogan, Duterte Jadi Idola Baru karena Jagoan"]
Di lain waktu juga, Erdogan memaksa Iran agar tidak head to head dengan Turki dalam isu YPG dan PPK, Presiden Iran Rouhani manut sama Erdogan.
Saya melihat operasi ini adalah jalan baru menuju Suriah yang merdeka tanpa Assad di masa yang akan datang.
Operasi ini juga momentum naiknya wibawa Turki di depan AS-Israel-UE, Erdogan seolah ingin mengatakan bahwa Turki bukanlah Irak.
Operasi ini lebih jauh akan membuat Turki semakin ditakuti oleh trio Zionis arab (Mesir di bawah As Sisi, Ben Salman Saudi, dan Ben Zayed UAE).
Operasi ini juga akan membuat posisi Erdogan semakin powerfull di dalam negeri Turki, terutama menjelang Pemilu Turki 2019 besok untuk melaksanakan hasil referendum konstitusi Turki 2017 lalu.
Bravo Erdogan, lanjutkan kekuasaan hingga 2029 nanti, rakyat Turki dan muslim dunia bersamamu!
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews