Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengadakan acara amal. Tujuannya untuk menggalang “Dana Solidaritas”. Dana ini menjadi alat pergerakan partai. Cukup brilian ide “Dana Solidaritas” tersebut.
Grace Natalie piawai memimpin PSI. Dia mampu melihat marketing politik ala zaman now. Dengan menguatkan peran pemuda dan pemudi, Grace Natalie berhasil meningkatkan kepercayaan publik terkait politik sehat.
Dengan begitu, bagi siapa saja yang berkeinginan politik sehat, maka dapatkan kartu SAKTI yaitu kartu Solidaritas Anti Korupsi dan Intoleransi. Kartu yang berfungsi sebagai e-money atau uang elektronik. Mau? Cukup berikan sumbangan dengan nominal Rp 25.000, Rp 100.000, Rp 1.000.000, Rp 100.000.000, Rp 1.000.000.000.
Kata Grace, program seperti ini sudah berjalan sejak PSI berdiri. “PSI dari awal selalu buat fundraising,” kata Ketua Umum DPP PSI kepada awak media, di Metro Coffee, Jakarta Pusat, Jumat 19 Januari 2018.
Satu kata untuk Grace, “cerdas”. PSI mampu menghimpun dana senilai Rp2,5 miliar. Pengakuan Grace, PSI mulai bergerak dengan fundrising dan mengembangkannya. Cara ini memang sulit. Alasannya karena sulit mempercayai dana publik bisa masuk ke partai. Terlebih, publik merasa parpol bagaikan sarang penyamun uang negara.
Demi menjaga kepercayaan publik. “Dana Solidaritas” ini akan diaudit oleh auditor eksternal. Sehingga publik bisa mengetahui ke mana “Dana Solidaritas” ke luar. Namun, Grace harus cepat mencari jalan penguatan kepercayaan penyumbang. Jangan salah. Masalah uang sangat sensitif. Salah jalan, kepercayaan publik bisa melayang.
[irp posts="6094" name="Grace Natalie Hadapi Ujian Terakhir PSI"]
Saran untuk Grace dan PSI. Meskipun target donasi 1 Triliun per tahun, Grace dan PSI wajib mencari jalan mempertahankan donatur tetap. Bukan tidak mungkin, donatur bosan menunggu laporan keuangan per akhir tahun.
Salah satu jalan meningkatkan kepercayaan publik adalah dengan membuka transparansi keuangan per bulan. Terlebih Grace menjanjikan bahwa donatur bisa memberikan masukan untuk arah perjuangan PSI. Maka, Grace wajib memberitahukan bagaimana suara publik diperjuangkan dan bagaimana laporan bulanan bisa dibuka.
Akan tetapi, seperti kicauan Tsamara Amani Alatas, bahwa PSI telah mengukir sejarah memang benar. Dengan konsep Partai Publik, PSI bisa menjadi lentera, saat masyarakat merasa gelapnya politik di Indonesia.
Andrian Habibi, Pegiat HAM dan Demokrasi
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews