Cara Grace Natalie Pimpin PSI Himpun Fundrising

Senin, 22 Januari 2018 | 06:44 WIB
0
573
Cara Grace Natalie Pimpin PSI Himpun Fundrising

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengadakan acara amal. Tujuannya untuk menggalang “Dana Solidaritas”. Dana ini menjadi alat pergerakan partai. Cukup brilian ide “Dana Solidaritas” tersebut.

Grace Natalie piawai memimpin PSI. Dia mampu melihat marketing politik ala zaman now. Dengan menguatkan peran pemuda dan pemudi, Grace Natalie berhasil meningkatkan kepercayaan publik terkait politik sehat.

Dengan begitu, bagi siapa saja yang berkeinginan politik sehat, maka dapatkan kartu SAKTI yaitu kartu Solidaritas Anti Korupsi dan Intoleransi. Kartu yang berfungsi sebagai e-money atau uang elektronik. Mau? Cukup berikan sumbangan dengan nominal Rp 25.000, Rp 100.000, Rp 1.000.000, Rp 100.000.000, Rp 1.000.000.000.

Kata Grace, program seperti ini sudah berjalan sejak PSI berdiri. “PSI dari awal selalu buat fundraising,” kata Ketua Umum DPP PSI kepada awak media, di Metro Coffee, Jakarta Pusat, Jumat 19 Januari 2018.

Satu kata untuk Grace, “cerdas”. PSI mampu menghimpun dana senilai Rp2,5 miliar. Pengakuan Grace, PSI mulai bergerak dengan fundrising dan mengembangkannya. Cara ini memang sulit. Alasannya karena sulit mempercayai dana publik bisa masuk ke partai. Terlebih, publik merasa parpol bagaikan sarang penyamun uang negara.

Demi menjaga kepercayaan publik. “Dana Solidaritas” ini akan diaudit oleh auditor eksternal. Sehingga publik bisa mengetahui ke mana “Dana Solidaritas” ke luar. Namun, Grace harus cepat mencari jalan penguatan kepercayaan penyumbang. Jangan salah. Masalah uang sangat sensitif. Salah jalan, kepercayaan publik bisa melayang.

[irp posts="6094" name="Grace Natalie Hadapi Ujian Terakhir PSI"]

Saran untuk Grace dan PSI. Meskipun target donasi 1 Triliun per tahun, Grace dan PSI wajib mencari jalan mempertahankan donatur tetap. Bukan tidak mungkin, donatur bosan menunggu laporan keuangan per akhir tahun.

Salah satu jalan meningkatkan kepercayaan publik adalah dengan membuka transparansi keuangan per bulan. Terlebih Grace menjanjikan bahwa donatur bisa memberikan masukan untuk arah perjuangan PSI. Maka, Grace wajib memberitahukan bagaimana suara publik diperjuangkan dan bagaimana laporan bulanan bisa dibuka.

Akan tetapi, seperti kicauan Tsamara Amani Alatas, bahwa PSI telah mengukir sejarah memang benar. Dengan konsep Partai Publik, PSI bisa menjadi lentera, saat masyarakat merasa gelapnya politik di Indonesia.

Andrian Habibi, Pegiat HAM dan Demokrasi

***

Editor: Pepih Nugraha