Ketika PM Malaysia Najib Razak Digoyang

Minggu, 14 Januari 2018 | 18:07 WIB
0
455
Ketika PM Malaysia Najib Razak Digoyang

Posisi Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak menjelang pemilihan umum di Malaysia semakin nyaring diperbincangkan. Ia diduga melakukan korupsi. Tidak hanya itu, baru-baru ini, mantan PM Malaysia Mahathir Mohammad terang-terangan mencalonkan diri menjadi PM Malaysia, meski usianya sudah 92 tahun.

Kali ini Mahathir Mohamad bukannya berdiri di garis kelompok partai pemerintah sebagaimana ia lakukan ketika menjadi perdana menteri pertama kali, tetapi ia menyeberang ke pihak opisisi, pimpinan wakilnya dahulu, yaitu Anwar Ibrahim. Sebelumnya, dua tokoh ini pernah bersama-sama mempimpin Malaysia, kemudian pecah, sekarang bersama-sama di pihak oposisi menentang PM Malaysia Najib Razak.

Dahulu Mahathir menuduh wakilnya Anwar Ibrahim melakukan sodomi. Sekarang, ia berusaha keras ingin mencabut gugatannya. Ya, itulah politik.

Di dalam politik tidak ada teman atau lawan yang abadi. Yang ada, adalah kepentingan. Hari ini bisa berseberangan, terapi tidak selalu berseberangan. Bisa saja demi kepentingan, mereka bersahabat lagi sebagaimana yang terjadi dengan diri mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad.

Membaca kehidupan PM Malaysia sekarang sangat menarik. Najib Razak adalah PM ke enam Malaysia. Dia adalah keturunan suku Bugis di Sulawesi Selatan, berasal dari keluarga aristokrat politik dan putera tertua mantan PM Tun Abdul Razak, kelahiran Pahang, yang memiliki darah Bugis. Ayahnya ini adalah PM kedua Malaysia selama enam tahun, 1970-1976. Artinya, Najib masih memiliki darah Bugis. Di Malaysia, terutama di Pahang dan Johor, banyak bermukim orang asal Bugis.

Nama lengkap Najib Razak adalah Dato Sri Mohamad Najib bin Tun Haji Abdul Razak. Lahir di Kuala Lipis, Pahang, pada tanggal 23 Juli 1953, anak sulung dari pasangan Tun Abdul Razak Hussein dan Toh Puan Rahah Mohamad Noah. Ia memperoleh pendidikan rendah dan menengah di Institut St John, Kuala Lumpur.

Kemudian, ia belajar di sebuah perguruan Malvern di Worchestershire, Inggris, hingga memperoleh Sarjana Muda Ekonomi Industri di Universitas Nottingham yang merupakan salah satu universitas terkenal pada tahun 1974.

Setelah ayahnya Tun Abdul Razak Hussein meninggal mendadak di London pada 14 Januari 1976, Najib Rajak kemudian berkecimpung di dunia politik. Di dalam perjalanan kariernya tidak sedikit rintangan-rintangan yang harus dilalui, termasuk belakangan ini ketika ia digoyang mantan PM Mahathir Mohamad.

***

Editor: Pepih Nugraha