Ustad Abdul Somad akan tampil di TV One pada 31 Desember 2017. Informasi ini tentu menggembirakan. Pasca kena musibah penolakan, seperti yang Peps sudah tulis, Abdul Somad malah ketiban rezeki. Dia makin mendapati kenyataan ‘sengsara membawa nikmat’.
Dalam ketidakpastian isu dan perdebatan opini di media sosial, Abdul Somad malah mendapatkan posisi menarik. TV One dengan kejeliannya menangkap hotnews, yaitu mengajak Abdul Somad menutup tahun 2017.
Akun instagram @tvonenews mengunggah video Ustad Abdul Somad. Dia mengajak masyarakat Indonesia menonton TVOne jelang pergantian tahun.
[irp posts="6814" name=" Menggoreng" Ustad Abdul Somad"]
"Saksikan Indonesia Bertasbih, tanggal 31 Desember 2017, mulai pukul 21:00 WIB di TV One, Ingat hanya di TV ONE, jangan lupa" ujar Ustad Abdul Somad.
TV One sontak mendapatkan perhatian para fans Abdul Somad. Dengan kutipan ‘TV One Memang Beda’. Jelas beda banget. Saat Abdul Somad kena musibah. Dia menjadi populer. Kemudian TV One pun mengontraknya dalam acara ‘Indonesia Bertasbih.’
Kebayang, bagaimana tanggapan para pemirsa? Ya, angka penonton bakal ramai. Baik yang pro maupun kontra. Mereka akan melihat dengan full, bagaimana sang ulama berceramah.
Selain menjadi pusat perhatian, acara ‘Indonesia Bertasbih’ menjadi ajang pembuktian, apakah Abdul Somad memang "provokator", sebagaimana yang dituduhkan kepadanya selama ini? Atau dia adalah ulama yang paham betul dengan materi ceramahnya?
Abdul Somad akan membuktikan kepada seluruh penonton TV One di akhir tahun. Bagi kelompok kontra dan pro, tayangan tersebut memberikan arti tersendiri. Bagi pro, mereka akan menjadi alat kampanye gratis untuk TV One. Tanpa harus mengeluarkan biaya promosi. Pro Abdul Somad sudah pasti menyebarluaskan ajakan menonton TV One.
Sedangkan pihak kontra, mereka bisa saja berkilah akan menonton stasiun televisi lain. Tetapi, akan lebih baik, kontra Abdul Somad ikutan menonton ceramahnya. Dengan alasan, jangan berkomentar sebelum menonton. Sepertinya itu lebih baik.
[irp posts="6914" name="Ustad Abdul Somad Mulai Dimusuhi oleh Pemegang Kekuasaan"]
Terlebih Pemerintah Indonesia lagi memarakkan perlawanan terhadap hoax. Salah satu cara mengetahui pesan-pesan Abdul Somad, ya dengan melihat sendiri ceramahnya. Namun yang lebih menarik adalah apakah gaya Abdul Somad tetap lucu seperti biasanya? Karena kelucuan Abdul Somad lah nilai lebih dari setiap ceramahnya.
Dalam kehidupan yang serba berat, pekerjaan menumpuk, unsur keletihan jiwa menghadapi tekanan mencari nafkah, maka unsur lucu lah salah satu yang menarik pendengar terhadap suatu ceramah. Semakin keras dan tanpa ada canda tawa, semakin mudah pendengar bosan.
Sebaliknya, Ustad Abdul Somad termasuk lihai mengolah kata. Dia pakar meramu kalimat. Layaknya Zainuddin MZ, jalan Abdul Somad menjadi Dai Sejuta Ummat sudah terbuka lebar.
Selamat menikmati ceramah akhir tahun.
Jika berdebat, maka mulailah di tahun 2018!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews