Ada berkah di setiap musibah.
Barangakali itulahkalimat yang pas untuk menggambarkan melejitnya popularitas Ustad Abdul Somad akhir-akhir ini. Semakin dia mendapat masalah atau semakin orang mempermalahkannya kehadirannya, semakin melejitlah nama ustad yang jiga dosen asal Riau ini.
Tak pelak lagi, Ustad Abdul Somad menjadi tokoh idola baru umat Islam di Indonesia akhir-akhir ini. Pasca kena persekusi di Bali, Abdul Somad dapat musibah. Kali ini, dia dipaksa pulang oleh otoritas Hongkong. Peps sudah mengulas beberapa artikel terkait Abdul Somad. Di sini salah satunya.
Kali ini, kita lihat manfaat dari berita Hongkong yang menolak Abdul Somad.
Bak judul film “Sengsara Membawa Nikmat”, musibah menambah popularitas Abdul Somad. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kehebatan Abdul Somad terbang tinggi. “Kata Soekarno, pilihlah pemimpin yang dibenci oleh asing, maka dia adalah orang yang baik. Berarti Ustad Abdul Somad sudah diperhitungkan oleh negara asing.” Begitulah salah satu group Whatsapp memberikan dukungan kepada Abdul Somad.
Selain dari musibah, penolakan Hong Kong terhadap kehadiran Abdul Somad adalah jalan menuju kesuksesan. Abdul Somad bisa saja menjadi "Dai Sejuta Ummat", bahkan bisa jadi "Ustad Berjuta Ummat". menggeser popularitas yang pernah disandang Kyai Zainuddin MZ.
Alasannya sederhana;
Pertama, Abdul Somad memiliki keilmuan yang mendalam. Dalam beberapa tayangan video yang sempat viral di media sosial, Abdul Somad mampu menjawab semua pertanyaan peserta ceramah. Bukan sekedar menjawab dengan alasan yang asal, ia bahkan menyampaikan dalil Alquran, Hadits dan buku-buku sebagai referensi jawabannya secara cepat. Sudah "ngelotok" di luar kepala, orang Betawi bilang.
Kedua, Abdul Somad itu lucu. Kalau boleh dikatakan. Kelucuannya khas dai Nahdatul Ulama (NU). Suka bercanda. Tapi jelas menyederhanakan sesuatu kajian yang rumit. Bahkan, dia mmapu menyindir orang tanpa menyakiti. Membuat orang-orang yang mendengar tertawa. Cara seperti ini adalah khas Kyai Zainuddin MZ.
Ketiga, Abdul Somad menampilkan pribadi yang sederhana. Sebagai dosen, dia masih menjaga jarak yang dekat. Tidak ada kesan elitis dari seorang yang terkenal. Abdul Somad bahkan menggunakan busana yang biasa-biasa saja.
[irp posts="5586" name="Dipersekusi, Ustad Abdul Somad Memperingatkan Pemerintah"]
Dengan alasan tersebut, penolakan Hong Kong malah menambah keterkenalan Abdul Somad. Kalau perlu, para fans mendukung perlawanan terhadap Hong Kong, biarkan isu bertahan lama. Sampai-sampai nama Abdul Somad terus dibicarakan.
Dengan begitu, Abdul Somad dapat meraih keberkahan dari setiap musibah. Seandainya ada niat menambah masalah. Pendukung Abdul Somad atau dirinya pribadi mencari daerah yang menolak kehadirannya, cukup datang dan biarkan media memuat berita.
Setiap penolakan akan menambah popularitas Abdul Somad. Ditambah dengan video-video yang viral, sudah cukup menggiring status "Dai Sejuta Ummat" kepada Abdul Somad.
Jangan-jangan Abdul Somad sudah layak menyandang "Ustad Berjuta Umat".
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews