Beringin tua sangat angker. Tidak hati-hati bisa tersingkir. Berani menari, konflik pun terjadi. Keangkeran beringin tua sudah terbukti. 32 tahun berkuasa bersama Soeharto. Beringin selalu menjadi perhatian politik pasca reformasi.
Meskipun kehilangan pawang nomor satu, Soeharto, beringin masih kuat. Keangkerannya memang masih sebatas menempatkan posisi Wakil Presiden. Beringin tidak pernah absen atau menjauh dari kekuasaan.
Sehingga beringin tua masih ‘laku’ untuk menjual atau dijual. Tidak berhenti sampai di situ. Siapa ganggu beringin tua. siap-siap saja kesurupan. Karena para pengawal beringin tua pakai jurus gila. Siap perang dan jarang kalah.
Beringin tua bahkan mencapai rekor dunia. Kata salah satu mantan Ketua Umumnya, Jusuf Kalla alias JK. Saat menutup Musyawarah Nasional Luar Biasa, Rabu, 20 Desember 2017.
[irp posts="6272" name="Airlangga Terpilih, Kepengurusan Golkar Setya Novanto Terancam"]
Meskipun guyonan, JK mengatakan bahwa Gokar meraih rekor dunia yang sulit terjadi di semua partai. Kenapa? Karena dalam 3,5 tahun. Golkar memiliki lima Ketua Umum. Golkar juga menyelenggarakan 4 musyawarah nasional, dua Munas dan dua Munaslub.
"Saya kira ini rekor maksimal. Mungkin rekor dunia malah. Bahwa Partai Golkar dalam 3,5 tahun memiliki lima ketua umum," kata Wakil Presiden.
Memang gila. Kalau partai lain, mungkin sudah porak poranda. Tetapi Golkar, angkernya sudah terbukti dalam 3.5 tahun terakhir. Para pencatat sejarah tersebut adalah Agung Laksono. Aburizal Bakrie, Setya Novanto, Idrus Marham dan Airlangga Hertanto.
Aburizal menjadi ketua umum versi Munas Bali, sedangkan Agung menjadi ketua umum versi Munas Ancol. Keduanya memimpin Golkar secara bersamaan saat tragedi dualisme kepengurusan beringin.
Ketiga adalah Setya Novanto. Pimpinan DPR yang buat heboh ini adalah hasil Munaslub di Bali pada 2016. Paska KPK menetapkan tersangka, Setya pun digantikan oleh Idrus Marham. Memang jabatannya hanya sebagatas Ketum sementara. Minimal, Idrus adalah salah satu Ketum dalam sejarah Golkar.
Setelah Munaslub Golkar di JCC Jakarta, Airlangga pun menjadi pemanis rekor dunia milik Beringin. Sehingga, selama 3.5 tahun, Golkar mencatatkan rekor partai politik Indonesia. Dua kali Munas, dua kali munaslub dengan lima ketum.
Bagaimana? Ada yang mau uji nyali berpolitik? Atau merasa sok jago? Coba dulu merebut Golkar. Jika mampu, barulah terbukti status politisi hebat. Karena hanya Golkar yang menyiapkan ruang konflik penuh drama. Namun, bila menyerah, cukup mendirikan partai baru. Itu mah sudah biasa dilakukan oleh orang-orang yang sudah pasrah mencoba menaklukkan keangkeran Beringin.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews