Dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di JCC Senayan, 18 Desember 2017, Presiden Joko Widodo hadir dan memberikan pesan politik. Jokowi mengatakan bahwa Partai Golkar selama ini mendukung program pemerintah.
“Perasaan saya bilang begitu,” kata Presiden kepada peserta Rapimnas Golkar. Sungguh peka perasaan Presiden. Sampai tahu bahwa dukungan Golkar itu murni dan jujur.
Presiden Jokowi memaparkan deretan panjang dukungan Golkar. “Tax Amnesty, APBN Perubahan, dan Pemilihan Kapolri,” ujar Jokowi mengingat-ingat dukungan Golkar. Semua program eksekutif dan legislatif bisa dijalankan dengan bantuan Partai Golkar.
Oleh sebab itu, Presiden selalu memantau perkembangan yang terjadi di internal Golkar. Dia ingin memastikan bahwa Golkar selalu mendukung program pemerintah. “Jika meleset, saya langsung telpon Ketua Umumnya,” kata Presiden.
[irp posts="6186" name="Makna Kehadiran Presiden Jokowi di Munaslub Partai Golkar"]
Mendengar kata-kata Jokowi, jelas bahwa ada pesan tersirat. Sebuah pesan yang mengingatkan bahwa pemerintah turut serta dalam konflik Golkar. Jelas, pidato Jokowi juga memastikan keterkaitan pemerintah dalam mendukung Airlangga Hertanto.
Ini bukan pertama kali Pemerintah turut serta dalam konflik internal partai politik. Selain Golkar, Pemerintah turut hadir dalam konflik PPP. Bukan hanya itu. Dengan sedikit tekanan, Perindo pun menyatakan dukungan kepada Presiden Jokowi pada pemilu 2019.
Jadi, kalau mau memimpin partai, tetapi saingan cukup berat, kode alamnya dekati saja Istana. Syukur-syukur konflik berkepanjangan. Dukungan pemerintah masuk, Anda pun jadi Ketua Umum.
Tapi ingat, harus balas budi loh. Tidak ada makan siang yang gratis. Semua dukungan memiliki konsekuensi. Pertama, tentu saja pernyataan penuh dukungan kepada Presiden Jokowi untuk periode 2019-2024. Kedua, sudah pasti wajib mendukung semua program pemerintah. Baik itu program eksekutif, maupun kebijakan legislasi di DPR.
Ada yang bilang, “iyakan harapan orang, tujuan kita tercapai”. Memang sih, calon pemimpin partai bisa berdalih. Jika sudah sah menjadi Ketum, lalu bilang “nanti dulu” pada setiap pembahasan program pemerintah. Namun jangan lupa, kata Presiden, “Kalau meleset, saya langsung telepon Ketumnya”.
Nah loh, masih mau berkilah?
[irp posts="5463" name="Independen, Tapi Dukung Jokowi 2 Periode, Ada Apa dengan ICMI?"]
Tentu saja tidak. Airlangga Hertanto langsung mengiyakan maksud baik Presiden. Dia mengatakan bahwa komitmen Partai Golkar masih sama. Yaitu bersama-sama dengan pemerintahan Jokowi-JK periode 2014-2019. Juga mendukung Jokowi untuk periode kedua.
“Urgensinya itu tentu komitmen partai Golkar walaupun pergantian kepemimpinan, partai Golkar sebagai organisasi tetap mendukung Pak Jokowi dan mendukung pemerintahan Jokowi-JK sampai 2019. Sekaligus untuk mendorong dalam kepemimpinan kedua 2019-2024,” kata Airlangga kepada awak media.
Apakah kata dukungan sudah langsung diterima oleh Presiden Jokowi? Ops nanti dulu. Jangan tergesa-gesa. Presiden harus memastikan Golkar tetap satu jalan dalam pembahasan Ketua DPR, susunan kabinet dan persatuan koalisi di daerah.
Mau melawan Presiden? Nanti handphonenya bunyi loh, baru tahu!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews