Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra memperlihatkan gaya baru. Di Jawa Barat, Prabowo mengusung kandidat sendiri. Sedangkan untuk Jawa Tengah, prediksi menjadi nyata. Tokoh yang diusung adalah Sudirman Said.
Tidak perlu memperkenalkan diri. Masyarakat masih ingat dengan nama Sudirman Said. Dia adalah mantan Menteri ESDM. Pernah menggugat Setya Novanto dan kawan-kawan ke Mahkamakah Kehormatan Dewan (MKD).
Gara-gara laporan Sudirman Said, maka muncullah sidang terbuka MKD. Sehingga muncul istilah menghebohkan se-Indonesia, yakni ‘Papa Minta Saham’. Video lucu terkait sidang tersebut masih bisa kita lihat di Youtube.
Kata Prabowo, "Setelah kami rembuk, akhirnya kami putuskan Jawa Tengah, Partai Gerindra akan mencalonkan Sudirman Said sebagai calon gubernur," saat mengenalkan Calon Gubernur Jawa Tengah untuk Pilkada 2018.
Tapi, namanya saja main cepat-cepatan, Prabowo tidak memiliki nama bakal calon Wakil Gubernur. Nah, kok bisa? Iya bisalah. Namanya saja main sendiri. Usung sendiri. Ya wakilnya di cari nanti-nanti saja.
Katanya sih, Prabowo sudah turun ke struktur partai di Jawa Tengah. Kok bisa turun ke struktur? Yang benar itu, Prabowo ke Jawa Tengah terus memanggil semua struktur pengurus se-Jawa Tengah. Nah, dengan gaya Kepemimpinannya, tentu satu nama tidak bisa dibantah.
Seakan tidak mau ambil pusing. Prabowo memberikan tugas mencari wakil kepada Sudirman Said. Lalu membentuk timnya sendiri. Ya begitulah, mungkin saja Prabowo ga mau ambil pusing.
Kata Prabowo kepada media:
"Kami juga berikan tugas kepada Pak Sudirman Said mencari wakil yang kuat, membentuk organisasi pemenangan, dan memantapkan koalisi".
Soal tim sih, engga berat-berat banget bagi Sudirman Said. Karena dia memiliki pengalaman sebagai Ketua Tim Singkronisasi Anies Bawesda dan Sandiaga Uno.
Tim sinkronisasi bertugas menyusun program janji kampanye Anies-Sandi. Sehingga saat bertugas, pasanga Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta bisa merealisasikan janji buatan Sudirman dan kawan-kawan. Di Jawa Tengah Sudirman Said bakal menjajal calon petahana, Ganjar Pranowo yang elektabilitasnya masih seng ada lawan.
Ops, jadi semua gerakan kampanye Anies-Sandi adalah hasil olahan kerja Tim Singkronisasi. Nah, kebayangkan bagaimana cara berpolitik Sudirman di Jawa Tengah nanti!
Dia bilang sih “Bagi saya, ini bersejarah,” kepada awak media. Kenapa bersejarah? Sudirman bilang lagi, “Karena ini pertama kali saya masuk ranah politik, ranah baru”.
Masak baru sih? Memangnya sewaktu jadi Menteri, Sudirman tidak berpolitik? Atau saat memimpin Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, dia tidak berpolitik. Mungkin maksud Sudirman ini, politik sebagai calon kepala daerah.
Baiklah, segera mainkan tarian politik Jakarta di Jawa Tengah. Asal jangan copy paste cara Jakarta menjungkalkan kandidat lain aja ya, Mas, memalukan!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews