Rekam Jejak Pandangan Airlangga Hartarto Sebelum Munaslub 2016

Senin, 11 Desember 2017 | 04:28 WIB
0
390
Rekam Jejak Pandangan Airlangga Hartarto Sebelum Munaslub 2016

Airlangga Hartarto adalah salah satu bakal calon Ketua Umum Partai Golkar. Dia digadang-gadang mendapat restu Istana. Bahkan ada isu yang mengatakan, Airlangga mendapat dukungan penuh dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sebelumnya, Airlangga Hartarto juga pernah menjadi calon Ketum Golkar pada Munaslub tahun 2016. Saat itu, Setya Novanto keluar sebagai pemenang. Nah, tidak banyak yang tahu bahwa ada gerakan kader muda Golkar yang sempat menemui Airlangga. Mereka adalah Poros Muda Golkar Pro Visi Negara Kesejahteraan 2045.

Berikut adalah catatan singkat pertemuan antara senior dan junior di Wisma Artha Graha, Jakarta, pada 24 Maret 2016.

Saat itu, Airlangga mengatakan bahwa Partai Golkar ke depan harus mempertimbangkan potensi pemilih muda. Katanya, generasi muda berciri egaliter, yang tidak mau korupsi dan parpol pencari mahar politik. Airlangga mencontoh kasus DKI Jakarta (sebelum Pilgub), “Ahok melawan PDIP dengan memamfaatkan media,” kata dia.

[irp posts="5426" name="Adu Kuat Titiek Soeharto dengan Airlangga Hartarto untuk Pimpin Golkar"]

Airlangga secara pribadi tidak ingin generasi muda anti parpol. Generasi muda sekarang adalah generasi yang membuat gerakan media. Salah satu contohnya menggunakan hashtag (#). Airlangga mengingatkan bagaimana Jokowi mampu memanfaatkan penguasaan media (sosial).

Mengingat potensi kader muda Golkar, Airlangga mengharapkan PMG Visi Negara Kesejahteraan 2045 menambah anggotanya. “Kalau sampai munas tidak ada, maka generasi 60 dan 70 akan bertahan dan menguasai partai,” kata dia mengingatkan.

Peduli kader muda

Airlangga percaya harus ada sinkronisasi antara pendidikan dan politik. “Ke depan Golkar harus fokus kursus politik,” kata dia. Tujuan kursus politik adalah percepatan para kader yang beraktifitas dalam kegiatan kepartaian. Maka kursus ini mampu mematangkan kader dalam aktifitas dan pendidikan sebagai tulang pungung partai golkar.

Jangan sampai persoalan penghargaan dan hukuman karena persoalan like dan dislike. Dengan begitu kita bisa menempatkan senior selakunya senior dan generasi muda mendapatkan tempat perjuangannya di Golkar. Kader yang dihasilkan melalui pembinaan dan kursus politik akan memiliki militansi memperjuangkan golkar.

Airlangga berjanji Golkar masa depan berani mendorong generasi muda yang bersih. Banyak contoh partai lain mampu memenangkan kursi kepala daerah karena muda dan bersih. “Jadi, masyarakat melihat bahwa figur muda bisa dijual dan mampu mencitrakan ke publik,” yakinnya.

Dengan demikian, harus ada pendidikan kader sesuai dengan eksekutif training. Pendidikan itu dengan peminatan khusus. Seperti fokus ekonomi, politik, hukum dan lain-lain. Untuk merealisasikan pendidikan politik tersebut. Airlangga berjanji akan bekerja sama dengan Universitas-universitas seluruh Indonesia.

Pertegas posisi Golkar

Airlangga tidak lupa menasehati para politisi muda Gokar terkait manajemen organisasi dan kepemimpinan. Memang, menurutnya di hadapan PMG Pro Visi Negara 2045. Partai politik disokong oleh konstribusi dari anggota. Dukungan  itu kebanyakan berasal dari anggota fraksi DPR dan DPRD.

Menurut Airlangga, Partai Golkar harus bisa menjadi koordinator dalam merealisasikan Visi Negara Kesejahteraan 2045. “Karena kehebatan Golkar dalam mengelola Pemerintah,” kata dia.

Waktu itu, Golkar berada di posisi oposisi paskapemilu 2014. Akan tetapi, kepala daerah menjalankan program pemerintah. Maka perlu ada ahli yang mampu menjaga perjuangan dan komitemen pemerintah pusat hingga ke daerah.

[irp posts="5106" name="Niat Minta Airlangga Mundur, Malah Banyak Menteri Yang Harus Mundur"]

Selain itu, demi mengembalikan kejayaan Partai Golkar. Airlangga mengatakan tidak ada cara lain, selain memenangkan pemilu 2019. Oleh karena itu, sekarang golkar mendukung pemerintah karena belum bisa menandingi elektabilitas Jokowi.

Kata Airlangga, Penting bagi Golkar untuk berada di track yang benar untuk menghadapi 2019 dan matang di 2024. Kerja ini adalah kerja 8 tahun bukan lama-lama amat.

Tapi, Airlangga juga mengingatkan kepada PMG Pro Visi Negara 2045. Bahwa, Satu yang tak bisa dilawan oleh power, uang dan partai adalah integritas dan elektabilitas serta komunikasi.

Bagaimana caranya?

Airlangga berpesan “Partai Golkar wajib melihat peluang penguasaan media sosial. Karena zaman sekarang, generasi muda tidak melek politik akibat Partai terlalu dominasi tua. Ke depan PMG Visi Negara Kesejahteraan 2045 harus menguatkan barisan untuk memberikan pendidikan politik kepada generasi muda”.

Nasehat kedua, Golkar harusnya di isi oleh tani, buruh, pemuda, perempuan, adidaya, keagamaan dan kemasyarakatan. “Jika golkar sudah tua, maka wajahnya harus lebih muda,” ujar Airlangga.

Ketiga, dalam menghadapi perkembangan medsos, Airlangga mengingatkan agar Partai Golkar bisa mencerminkan media rakyat, yaitu alat menyampai suara seluruh warga negara. Untuk itu, Airlangga menginginkan Golkar menyediakan alat yang bisa menyuarakan suara partai seperti (Twitter, Facebook, dan lain-lain).

Terakhir, Airlangga mengingatkan kepada PMG Pro Visi Negara 2045 bahwa perjuangan harus keras demi memenangkan pemilu.

“Kader-kader yang mau nampil di legislatif, harus kader tersebut menyiapkan diri. Seperti halnya mbak endah di dapil solo raya yang memperlihatkan militansi dan semangat juang walaupun nomor urut 8 tapi berhasil meraih suara,” pesan Airlangga.

Itu dulu. Saat PMG Pro Visi Negara 2045 mengunjungi Airlangga pada tahun 2016.

Sesudah setahun, bagaimana visi misi Airlangga untuk Munaslub 2018?

***