PMG Pro Visi Negara 2045 adalah singkatan dari Poros Muda Golkar Pro Visi Negara Kesejahteraan 2045. Komunitas ini berisi tokoh muda Partai Golkar. Komunitas ini menjadi terkenal karena sanggup menjalankan roadshow kepada para calon Ketua Umum Partai Golkar sebelum Musyawarah Nasional Luar Biasa di Bali yang memenangkan Setya Novanto.
Tim inti PMG Pro Visi negara 2045 terdiri dari Veri Palengrang, Maman Abdurahman dan Lindsay Apsari Putri. Selain mereka bertiga, masih banyak politisi muda Partai Golkar yang turut bergabung dalam PMG pro Visi negara 2045.
Dari sembilan bakal calon Ketum Partai Golkar, PMG Pro Visi Negara 2045 hanya bisa menemui lima bakal calon kandidat saja. Siapa mereka?
Pertama, PMG Pro Visi Negara 2045 menemui Mahyudin di rumah dinas, Jalan Dempasar, No. 12 A, jakarta, pada Rabu, 9 Maret 2016.
[irp posts="5179" name="Ironi Desakan Munaslub Partai Golkar dari Pandawa Lima"]
Kedua, PMG Pro Visi Negara 2045 mendatangi Idrus Marham di Sultan Residance, 27 floor, Jakarta pada Rabu, 16 Maret 2016.
Ketiga, Kedua, PMG Pro Visi Negara 2045 mendatangi Setya Novanto di Fraksi Partai Golkar, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 17 Maret 2016.
Keempat, PMG Pro Visi Negara 2045 menemui Airlangga Hertanto di Wisma Artagraha, Kemang, Jakarta, pada Kamis, 24 Maret 2016.
Kelima, PMG Pro Visi Negara 2045 mendatangi Aziz Syamsuddin di Vios Café, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 13 april 2016.
Terakhir, PMG Pro Visi Negara 2045 menemui Ade Komaruddin di Rumah Dinas Ketua DPR saat itu.
PMG Pro Visi Negara 2045 termasuk berani dibandingkan dengan para politisi muda di partai politik lain. Komunitas ini dengan percaya diri mendatangi semua bakal calon Ketua Umum.
Tidak main-main, semua kandidat harus mampu menjelaskan kepad para pemuda ini. Pertanyaan tanpa ada rasa takut dilempar. Semua kandadidat menjelaskan. Sehingga, PMG Pro Visi Negara 2045 menjadi buah bibir. Ini lah karakter asli pemuda Golkar. Berani, bergerak, siap bertarung dan berdebat.
Itu sih dulu. Sebelum Munaslub Bali. Bagaimana sekarang? Belum ada angin-anginnya PMG Pro Visi Negara 2045 kembali bersatu. Warna mereka seakan terlalu mencolok dalam kesendirian. Jadi, sulit menyatu lagi untuk membangun agenda roadhow adu katangkasan dan pemikiran dengan bakal calon kandidat.
[irp posts="3629" name="Surat Penyidikan Bocor, Apakah Beringin Tua Itu Masih Bisa Bertahan?"]
Dari seluruh aggota PMG Pro Visi Negara 2045. Terlihat hanya Maman Abdurahman yang jelas terlihat. Selain karena membela Setya Novanto. Maman juga menjadi salah satu saksi meringankan bagi Setya Novanto. Selain Maman, semua hilang dalam kesibukan aktifitas kepartaian atau dunia profesional.
Jika Maman dan kawan-kawan bisa mengesampingkan ego. Sebagaimana pengalaman tahun 2016, mereka harusnya kembali merajut komunitas PMG Pro Visi Negara 2045. Lalu, meminta dengan paksa semua bakal calon Ketum golkar untuk hadir diacara debat kandidat.
Penting untuk diketahui, bahwa politisi Golkar tersebut tidak punya rasa segan. Jangan fikirkan mereka akan bertanya dengan lembek. Malah sebaliknya, semua pemuda Golkar itu berani menanyakan apapun kepada bakal Ketum Golkar.
Kalau tidak bisa. PMG Pro Visi negara 2045 bisa kembali roadshow. Datangi satu persatu yang berniat memperebutkan kursi Ketum Golkar. Itu pun kalau masih bisa bersatu. Kalau tidak, PMG Pro Visi Negara 2045 tinggal kenangan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews