Keributan di internal Partai Golkar bermuara pada Pertemuan di Hotel Sultan, Jakarta. Kesaktian Setya Novanto pun luntur. Kuasanya tidak mampu bertahan lama. Meskipun para loyalis masih tetap berbaris, kesaktian Setnov tidak mampu membendung aksi kudeta yang dilancarkan internal partai.
Plt Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham bersama Wakil Sekretaris Jenderal M. Sarmuji terpaksa memanggil semua DPD Tingkat I se-Indonesia. Mereka dikumpulkan bersamaan dengan DPP Partai Golkar.
Rapat Pleno DPP Partai Golkar seakan tidak ‘memiliki kekuatan’. Sehingga, hasil rapat tertanggal 21 November 2017 perlu ditegaskan dalam pertemuan nasional. Surat undangan bernomor UND-278/GOLKAR/XI/2017 menjadi dasar pertemuan nasional.
Ruang Semeru, Holten Sultan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta menjadi saksi pertemuan nasional loyalis Setnov, pengugat dan peminta Munaslub.
Acaranya memang cukup sehari, sabtu, 25 November 2017 lalu. Tetapi satu hari menjadi perontok kesaktian Setnov. Walaupun menerima putusan rapat pleno DPP Partai Golar, para peserta meminta DPP Partai Golkar segera melaksanakan Munaslub.
Survei nambah masalah
Masa-masa genting bagi Golkar bertambah ruyam. Penyebabnya adalah hasil survei elektabilitas partai. Poltracking Indonesia menempatkan Golkar di posisi ketiga di bawah PDI Perjuangan dan Gerindra.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR memaparkan persentase elektabilitas lima partai di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Minggu, 26 November 2017.
Hasil survei nasional Poltracking Indonesia terkait peta elektoral 2019:
Hanta menyebutkan salah satu faktor penyebab suara Golkar turun adalah karena dinamika internal. Karena sosok Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang terkena kasus hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
[irp posts="4559" name="Kata Akbar Tandjung, Kiamat Sudah Dekat di Partai Golkar Jika...."]
Hanta mengatakan, kasus hukum Setnov berdampak pada elektabilitas Golkar. Meskipun patut dipertimbangkan bahwa Golkar bukan partai yang bergantung pada figur.
Tapi ini simbol. Ini memberi dampak secara elektoral, pasti. Maka kasus ini setidaknya menjadi beban elektoral bagi Golkar," kata Hanta yang dikutip Kompas.com.
Mendengar hasil survei Poltracking Indonesia, Nurdin Halid pun memastikan bahwa Gokar akan melaksanakan Munaslub. Ini sudah bukan masalah kecil. Hiruk pikuk di Internal Golkar ditambah dengan penurunan elektabilitas memaksa Munaslub sebagai solusi.
"Tinggal waktunya saja yang tepat dan tidak boleh kami melanggar AD/ART," kata Nurdin Halid.
Pernyataan Nurdin bagaikan angin segar bagi kelompok kontra Setnov. Terlebih Nurdin mengatakan bahwa tidak ada cara lain untuk meyelematkan Golkar. Elektabilitas partai yang terus menurun membutuhkan nakhoda yang jelas dan bersih. Bila sebelumnya ada komitmen menunggu hasil praperadilan Setnov, kali ini tidak lagi.
"Tidak ada pilihan kecuali mencari pemimpin baru untuk meningkatkan kinerja partai," kata dia pada awak media.
Dengan demikian, deklarasi Sultan dan Hasil Survei Poltracking, dua senjata yang mengugurkan kesaktian Setnov, paling tidak sampai tulisan ini diturunkan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews