Persatuan Wartawan Infonesia (PWI) DKI Jakarta, melalui Forum PWI Jaya akan menyelenggarakan diskusi yang mengambil tema, "Peran Jurnalisme Membangun Optimisme Masyarakat Di Era Adaptasi Kebiasaan Baru".
Diskusi ini akan digelar secara virtual, 27 Agustus 2020 mendatang, pukul 13.00 s.d. 15.00 WIB.
Adapun materi yang akan dibahas mengenai pandemi Covid-19 yang dirasakan masyarakat dunia, tentunya dengan wabah ini berdampak cukup besar terhadap ekonomi rakyat, juga terhadap media dalam menyebarkan informasi.
Namun dengan adaptasi Kebiasaan Baru menjadi bagian dari kehidupan yang harus dijalani. Begitu pula bidang jurnalistik.
Tentu peran media disini adalah untuk membantu masyarakat lebih mengenal dan mempermudah masyarakat dalam mempersiapkan keperluan di era adaptasi kebiasaan baru. Bagitu pula peran media tidak hanya mengabarkan, namun juga menyangkal informasi yang salah alias hoaks.
Apalagi media memiliki peranan penting dan strategis dalam mengikuti perkembangan informasi yang dapat diandalkan dan melakukan verifikasi fakta dan data dari informasi yang berkembang terkait pemberitaan Covid-19, agar dapat dijadikan sebagai sumber terpercaya oleh masyarakat menuju era adaptasi kebiasaan baru yang berdampak munculnya sikap disiplin dan produktif di tengah masyarakat..
Dalam diskusi ini juga akan menghadirkan peserta kalangan wartawan, mahasiswa komunikasi, dan masyarakat umum. Dengan narasumber, antara lain Dr. Agus Sudibyo (Anggota Dewan Pers), Drs. Irmanto (Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Jaya), Budi Nugraha (Kandidat Doktor Komunikasi Universitas Sahid, Jakarta), serta dipanduku oleh Moderator: Firdaus Baderi (Pemimpin Redaksi Harian Ekonomi Neraca).
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews