Mengapa Wawasan Generalis Penting Dibanding Spesialis?

Di sini kita bicara psikologi, antropologi, sosiologi, biologi molekuler, dan sebagainya. Alhasil, bahkan untuk memahami satu tindakan secara utuh, diperlukan penjelasan multidisiplin secara simultan.

Senin, 5 Agustus 2019 | 05:48 WIB
0
366
Mengapa Wawasan Generalis Penting Dibanding Spesialis?
Robert M. Sapolsky (Foto: Youtube.com)

Mengapa wawasan generalis itu penting, sehingga rejim pendidikan tinggi di China mengubah kurikulumnya dari kecenderungan over-spesialisasi ke arah penyiapan mahasiswa generalis yang mampu berpikir independen dan inovatif?

Pagi ini saya membaca ulang buku "Behave: The Biology of Humans at Our Best and Worst" (2017). Jawabannya karena kehidupan manusia itu kompeks yang hanya bisa dipahami keutuhannya dengan perspektif multidisiplin dan trans-disiplin.

Mendapati seseorang baru saja bertindak, bagaimana cara kita menjelaskan perilaku tersebut?  Penjelasan pertama adalah karena apa yang terjadi pada otak orang itu sedetik sebelumnya.

Mengapa otak itu bekerja? Karena beberapa saat sebelumnya memperoleh rangsangan dari penglihatan, pendengaran dan penciuman.

Mengapa alat-alat indera itu bekerja?  Karena pengaruh pergerakan hormonal beberapa jam atau hari sebelumnya.

Pada tahap ini kita mulai bicara neurobiologi dan dunia pengindraan dari lingkungan kita serta endocrinology jangka pendek untuk menjelaskan mengapa orang itu bertindak.

Pertanyaan selanjutnya, lingkungan seperti apa beberapa minggu bahkan tahun sebelumnya yang dapat mengubah struktur dan fungsi otak orangtersebut sehingga mengubah caranya berespon terhadap hormon dan stimuli lingkungan?

Maka kita akan melihat lebih jauh pada masa kanak-kanak orang tersebut, bagaimana lingkungan suasana janin serta susunan genetiknya. Kita juga bisa memeriksa lingkungan budaya seperti apa yang membentuk perilaku sekelompok individu, dan lingkungan ekologis spt apa yang membetuk budaya seperti itu.

Pada akhirnya, mengapa susunan genetiknya seperti  itu? Karena faktor-faktor ribuan/jutaan tahun yang membentuk evolusi gen tersebut.

Di sini kita bicara psikologi, antropologi, sosiologi, biologi molekuler, dan sebagainya. Alhasil, bahkan untuk memahami satu tindakan secara utuh, diperlukan penjelasan multidisiplin secara simultan.

***