Welas Asih dan Membangun Kekuatan Batin

Cara kita dapat memperkuat motivasi dan ketahanan kita.

Poin-Poin Penting

• Latihan welas asih telah terbukti secara ilmiah untuk meningkatkan suasana hati kita dan mengurangi emosi negatif.
• Praktik cinta kasih adalah salah satu contoh praktik welas asih yang berfokus pada pengembangan niat baik dan kebaikan terhadap diri sendiri dan orang lain.
• Cinta kasih membantu membangun ketahanan kita dan meningkatkan motivasi kita untuk olahraga dan seterusnya.

“When your day is long
And the night, the night is yours alone
When you're sure you've had enough
Of this life, well, hang on

“Ketika harimu panjang
Dan malam, malam adalah milikmu sendiri
Ketika kamu yakin sudah cukup
Dari kehidupan ini, baiklah, bertahanlah

Don't let yourself go
'Cause everybody cries
Everybody hurts sometimes”

Jangan biarkan dirimu pergi
Karena semua orang menangis
Semua orang kadang-kadang sakit”

R.E.M. Lagu, “Everybody Hurts,” mengingatkan kita bahwa hidup bisa penuh dengan rasa sakit dan luka. Kita semua mengalami pasang surut dalam kehidupan yang berantakan ini; kegembiraan, cinta, kegembiraan, frustrasi, kekecewaan, kekhawatiran, kesepian, dan kesedihan. Pertanyaannya, bagaimana kita memperlakukan diri sendiri ketika kita mengalami rasa sakit ini? Apakah kita akan memperlakukan teman kita dengan cara yang sama?

Latihan welas asih telah terbukti secara ilmiah untuk meningkatkan suasana hati kita dan mengurangi emosi negatif. Mungkin tidak mengherankan, penelitian juga menunjukkan bahwa praktik ini membantu meningkatkan empati, hubungan sosial, dan motivasi.

Dalam bukunya Fierce Self-Compassion, Kristin Neff mengeksplorasi bagaimana welas asih meningkatkan motivasi kita karena membimbing kita dalam menanggapi kesalahan atau kegagalan kita dengan penuh perhatian. Konsep ini juga mulai digunakan dalam psikologi olahraga dengan para atlet, mengingat kesalahan bisa merugikan. Mampu bangkit kembali setelah kalah dalam permainan (yang umumnya tidak dapat dihindari) membangun ketahanan. Penelitian semakin menunjukkan bahwa para atlet yang mempraktekkan welas asih cenderung memiliki reaksi yang lebih konstruktif terhadap kegagalan.

Misalnya, sebuah penelitian di University of Saskatchewan menemukan bahwa setelah melakukan kesalahan performa, atlet yang mempraktikkan rasa sayang diri cenderung tidak membuat bencana atau mengambil sesuatu secara pribadi, dan mereka lebih cenderung mempertahankan keseimbangan batin (yaitu, "Setiap orang mengalami hari yang buruk). sekarang dan nanti”). Atlet ini juga melaporkan merasa lebih vital saat bermain dan lebih termotivasi untuk tumbuh dan berkembang sebagai profesional, termasuk mengambil tanggung jawab dan meningkatkan keterampilan mereka.

Praktik cinta kasih adalah salah satu contoh praktik welas asih yang berfokus pada pengembangan niat baik dan kebaikan terhadap diri sendiri dan orang lain. Cara kita dapat mempraktikkan cinta kasih adalah dengan memvisualisasikan keinginan niat baik untuk diri kita sendiri serta memperluas keinginan ini kepada orang lain dalam hidup kita, seperti orang yang kita cintai, orang yang kita nikmati menghabiskan waktu bersama, orang yang kita kenal sebagai kenalan. , serta yang mungkin tidak kita sukai.

Keinginan ini dapat mencakup “Semoga mereka bahagia”, “Semoga mereka sehat”, dan “Semoga mereka tetap aman”. Padahal, tentu saja, kita bisa menambah atau mengubah keinginan tersebut. Kita dapat meletakkan tangan di atas hati kita untuk melunakkan praktik ini dan memberi diri kita ruang dan kesempatan untuk merenungkan dan membuat keinginan niat baik ini.

Dengan latihan welas asih, seperti cinta kasih, kita melatih otot-otot kekuatan batin kita, yang sangat penting untuk membangun ketahanan kita dan meningkatkan motivasi kita untuk olahraga dan seterusnya. Self-compassion adalah pola pikir. Seperti yang dikatakan Kristin Neff, “Aku melawan dunia menjadi aku sebagai bagian dari dunia."

***
Solo, Minggu, 19 Februari 2023. 10:42 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko