Kami sudah lebih dari 10 tahun disini dan sama sekali tidak pernah alami rasa kesepian karena membuka diri untuk bersahabat dengan siapa saja dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial.
57 Persen Kaum Muda Australia Rentan Kesepian
Memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia (10/10/2019), Australia mendapatkan hasil temuan yang "mengkhawatirkan", di mana menurut data dari hasil survey, sekitar 57 persen kaum muda Australia mengaku mengalami kesepian. Bahkan seperempat dari mereka setidaknya merasa kesepian selama tiga hari dalam seminggu.
Menengok latar belakang kehidupan kaum muda Australia, disamping kuliah,mereka masih memanfaatkan waktu waktu luang,untuk kerja paruh waktu. Seperti misalnya,cucu kami ada yang kerja di toko roti, ada yang kerja di restoran,di mall dan kerja sebagai asisten pelatih Gymnastic.
Tujuannya adalah mempersiapkan mereka secara mental dan rasa tanggung jawab, agar ketika mereka lulus Sarjana,maka sudah merupakan sosok yang siap pakai.
Akibatnya Mereka Kekurangan Waktu Untuk Refreshing Dengan Teman Teman
Selalu merasa sendiri dan terisolasi dari pergaulan sosial menyebabkan anak-anak muda beresiko mengalami depresi dan kesepian karena tidak punya waktu untuk bersama sama dengan teman teman akrab mereka.
Menurut survey, usia antara 18 hingga 25 tahun paling rentan mengalami isolasi sosial,karena perasaan lonely. Walaupun hampir seluruh hari mereka dihabiskan untuk kuliah dan kerja yang berarti mereka secara phisik, tidak pernah berada sendirian, namun perasaan Lonely bisa terjadi bahkan ketika orang berada di tempat yang ramai karena merasa dirinya berada sendirian.
Perempuan Memiliki Tingkat Kesepian Yang Jauh Lebih Tinggi
Dalam hal ini, perempuan menempati urutan paling atas yang memiliki tingkat kesepian yang jauh lebih tinggi dan berpotensi mengarah pada situasi cemas dan resiko mengalami depresi.
Salah satu faktor penyebabnya adalah karena kepikiran akan usia mereka yang setiap tahun terus bertambah. Orang-orang yang merasa kesepian cenderung menghindari pertemuan dengan orang lain, kata Dr Michelle.
Disarankan agar memanfaatkan perangkat digital bisa menjadi salah satu cara untuk membantu anak-anak muda membangun rasa percaya diri dan mempraktikkan keahlian baru dalam ruang yang aman.
Serta dapat memanfaatkan secara tepat jejaring sosial sebagai pengganti hubungan secara langsung untuk memanfaatkannya sebagai pengerat dari hubungan perteman yang sudah ada.
Selain itu, kaum muda diharapkan memanfaatkan waktu yang ada untuk aktif di berbagai kegiatan sosial untuk mengatasi masalah kesepian yang melanda kaum muda.
Orang Tua Yang Kurang Gaul Juga Bisa Mengalami
Entah sudah berapa kali ,saya mendapatkan pertanyaan dari teman teman sesama dari Indonesia yang datang ke Australia dengan berbagai alasan.
Ada yang khusus datang karena putrinya melahirkan.Namun ada juga yang datang karena diajak oleh anaknya untuk tinggal bersama disini, Masalah yang paling sering ditanyakan, "Bagaimana kami berdua bisa betah berlama lama disini?
Padahal mereka baru sebulan sudah merasa kesepian dan ingin cepat cepat pulang.Dalam hal ini,satu satunya penyebabnya adalah tidak mau bergaul dengan tetangga.
Sementraa anak mamun kerja dari pagi dan baru pulang malam. Begitu juga cucu mulai berangkat kesekolah pagi pagi dan baru pulang sore hari. Jadi sepanjang hari mereka duduk di rumah. Akibatnya? Bosan dan kesepian dan ingin cepat pulang.
Kami sudah lebih dari 10 tahun disini dan sama sekali tidak pernah alami rasa kesepian karena membuka diri untuk bersahabat dengan siapa saja dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial.
Tjiptadinata Effendi
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews