Malang - Selasa (7/3/2023) WBP Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jatim mendapat ceramah agama dari Ustadz Dr. H. Sudirman, S.Ag., M.Ag. yang biasa dikenal Sudirman Nahrawi Ashwi atau Sudirman El Nahrawi. Mengangkat tema tentang menyambut malam Nisfu Sya'ban di Masjid At Taubah.
Kegiatan ceramah agama ini diikuti Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas I Malang yang dimulai sejak pagi hari Selasa 7 Maret 2023 pukul 8.30 WIB. Dimulai dengan bersholawat bersama yang dipandu Grup Sholawat PP At Taubah. Dihadirkan penceramah Ustadz Sudirman El Nahrawi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Dalam ceramahnya beliau memulai dengan doa bersama. Lalu beliau menjelaskan tentang keutamaan malam Nisfu Sya'ban, serta memberikan amalan Nisfu Sya'ban. Yakni ba'da Maghrib nanti membaca Yaasin 3 kali dengan membaca niat pertama agar dipanjangkan umur dan diberi kekuatan iman Islam, kedua agar diampuni segala dosa serta ketiga agar dilancarkan rezeki yang halal dan barokah.
Ustadz kelahiran Bondowoso ini menjelaskan tentang malam-malam yang mustajab. Dimulai dari malam jum'at, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam Nisfu Sya'ban. Oleh karenanya malam ini perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan mengoptimalkan ibadah.
Beliau memberikan wejangan tentang durhaka orang tua kepada anak. dimana orang tua mendiamkan anaknya yang tak bisa ngaji dan sembahyang. Dengan santai namun serius beliau membawakan ceramahnya, serta saat akan mengakhiri ceramahnya mengajak WBP bersholawat bersama.
Heri Azhari, Kalapas Kelas I Malang berharap dengan ceramah agama menyambut malam Nisfu Sya'ban ini bisa membuat WBP melakukan amalan sesuai yang disampaikan Ustadz Sudirman El Nahrawi nanti bada Maghrib. Serta bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik dalam rangka menyambut bulan Ramadhan yang kurang 15 hari lagi.
L'SIMA PASTI APIK !
(HUMAS LAPAS KELAS I MALANG)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews