Apa yang di putuskan MUI itulah yang terbaik untuk saat ini, sudah sesuai tuntunan. Yakin dan percaya para Ulama dalam mengambil keputusan di hati kecilnya pasti menangis sama seperti kita.
Merasa aman dari Corona karena merasa dekat dengan Allah? Anda KELIRU!!
Ketahuilah Wahai Saudaraku....
Rasulullah adalah manusia yang paling dekat dengan Allah, bersembunyi di Gua Tsur dari kejaran Kafir Quraisy. Bukan karena dia takut atau pengecut,tapi RISALAH AGAMA ini harus sampai ke generasi berikutnya..
Nabi Musa Alaihi Salam adalah salah satu Ulul Azmi, salah satu manusia yang paling dicintai oleh Allah Subhanawataala berlari menyeberangi laut mati menghindari kejaran Firaun. Bukan karena dia takut atau pengecut tapi Agama ini tidak menginginkan umatnya mati konyol.
Nabi Ibrahim Alaihi Salam adalah manusia kedua yang paling dicintai oleh Allah Subhana waataala, dia pernah berlari dari kejaran Namrudz, bukan karena dia takut atau pengecut tapi agama ini kadang harus mengalah untuk menang.
Khalifah Umar Radhiyallahu Anhu adalah manusia yang dijamin masuk syurga pernah menghindari kampung yang terkena wabah (tha'un). Bukan karena dia takut atau pengecut tapi beliau berpendapat bahwa berlarilah dari takdir buruk ke takdir yang baik.
Dan kalian yang bukan Rasul, bukan Nabi,bukan pula manusia yang dijamin Syurga, dengan pongah seolah menantang wabah (tha'un) dengan berkata jika kita dekat dengan Allah maka wabah itu tidak akan mendekati kita.
Ketahuilah Saudaraku, jangan engkau JAHIL dengan ilmumu..Bukankah lebih baik menghindari Mudharat daripada mengambil Manfaat? Apa yang di putuskan MUI itulah yang terbaik untuk saat ini. Insya Allah sudah sesuai tuntunan.Yakin dan percaya para Ulama dalam mengambil keputusan di hati kecilnya pasti menangis sama seperti kita.
Sami'na Wa Ato'na
#DirumahAjah
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews