Kultum Tarawih [13:] Amal Jariyah "Lord" Didi Kempot

Ilmu yang diajarkan Lord Didi ini, apabila kita praktikkan dalam kehidupan kita, insya Allah akan membawa berkah bagi beliau.

Sabtu, 9 Mei 2020 | 05:22 WIB
0
233
Kultum Tarawih [13:] Amal Jariyah "Lord" Didi Kempot
Didi Kempot (Foto: tribunnews.com)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah wa syukurillah, hari ini Allah Subhanahu Wa Ta’ala masih mengizinkan kita untuk menjalani bulan Ramadan hingga kita bisa sampai pada malam ketigabelas. Semoga semangat ibadah dan takwa kita tetap terjaga dan terus bertambah, dan semoga Allah berikan kita kesempatan untuk menyelesaikan bulan Ramadan ini, juga agar kita bisa berjumpa lagi dengan Ramadan di tahun-tahun berikutnya.

Tak lupa marilah kita berselawat kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam, dan moga-mogalah kita termasuk orang-orang yang beruntung mendapatkan syafaat beliau di yaumul qiyamah kelak, aamiin ya rabbal alamin.

Rasulullah pernah bersabda bahwa setiap manusia itu akan terputus catatan amalnya apabila meninggal dunia. Ini jelas, karena setiap manusia yang sudah meninggal tentu tidak akan bisa melakukan amalan-amalan baik lagi. Namun, ada tiga hal yang akan membuat catatan amal orang tadi akan terus berlanjut, setelah ia meninggal.

Yang pertama adalah sedekah jariah, atau sedekah yang memicu sebuah kebaikan yang berkelanjutan. Yang kedua adalah ilmu yang bermanfaat. Yang ketiga adalah anak saleh yang mendoakan orang tuanya.

Hari ini, kita mendapat kabar duka. Seniman campursari yang bergelar The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot, meninggal dunia. Dulu terkenal di awal tahun 2000-an, kemudian pada akhir-akhir ini kembali mengecap kesuksesan di kalangan milenial. Rasanya baru saja Lord Didi kembali terkenal, hari ini beliau meninggalkan kita untuk selamanya.

Lord Didi, pada saat pandemi COVID-19 ini, ikut mengambil langkah. Lord Didi beberapa kali menggelar konser amal secara online, menggalang donasi untuk menangani pandemi COVID-19. Kalau diperhatikan, konser-konser amal yang diadakan Lord Didi selalu berhasil mengumpulkan dana hingga milyaran rupiah. Pun, Lord Didi tak mau mengambil bagian dari uang yang dikumpulkan itu. Sepenuhnya beliau sumbangkan untuk pihak-pihak yang berkepentingan.

Uang yang dikumpulkan Lord Didi ini pasti akan mengalir ke mana-mana. Mungkin ada yang mengalir ke riset terkait COVID-19. Atau untuk pembangunan fasilitas kesehatan yang menangani penyakit-penyakit infeksi. Mengalir ke berbagai bantuan untuk masyarakat yang terdampak pandemi. Sedekah Lord Didi, semoga menjadi amal jariah yang akan senantiasa mengalir pahalanya kepada beliau.

Dalam karir beliau sebagai musisi, Lord Didi senantiasa memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi para Sobat Ambyar, selain menghibur dengan lagu-lagu patah hatinya. Saat pandemi ini, Lord Didi berulang kali mengingatkan untuk mematuhi anjuran pemerintah, jaga jarak, cuci tangan, pakai masker, di rumah saja, jangan mudik. Sesuai dengan perintah Allah agar kita mematuhi ulil amri/pemimpin.

Lord Didi juga mengajarkan cinta tanah air kepada para Sobat Ambyar. Berdasarkan pengalaman Pak Guru hadir di konsernya Lord Didi, beliau kerap mengajak Sobat Ambyar untuk mencintai NKRI dan Pancasila di tengah-tengah pergantian lagu. Oh iya, konsistensi Lord Didi untuk membawakan tembang campursari, memakai pakaian tradisional saat tampil, juga membawa pesan penting: cintailah budaya kita. 

Ilmu yang diajarkan Lord Didi ini, apabila kita praktikkan dalam kehidupan kita, insya Allah akan membawa berkah bagi beliau. Ini, insya Allah akan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Lord Didi mengajarkan kita untuk bersatu dalam wadah NKRI, dan mencintai budaya lokal kita.

Selamat jalan, Lord Didi. 

Wallahu a’lam, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

***