Satu-satunya hal yang sangat bagus untuknya adalah bagaimana mengeja namanya sendiri dari hati yang telah kehilangan binarnya, hanya debu yang didapat dari kibasan.
Dia duduk di sana dalam kegelapan, berharap suatu hari nanti ada cahaya akan menghampirinya, dia berada pada sisi waktu terendah, tidak ada yang dapat mengisolasi pikirannya dan tidak mungkin ia akan menemukan apa yang di butuhkan pada garis akhir...
Dulu ia bebas seperti burung melayang di langit, menukik sambil berkicau ria.
Dulu ia bebas seperti singa mengejar mangsa untuk mahkota harga dirinya, tapi sekarang ia harus bertindak seperti budak yang terikat pada tuan yang serakah. semua tidak ada gunanya, apa pun yang di lakukan, ia terus mendengar suara- suara berisik mengatakan "tidak ada yang akan mengasihimu,tidak ada yang merindukanmu".
Yang menyedihkan adalah dia mulai percaya bahwa semua jalan hidupnya sudah ditentukan oleh suara gaduh itu.
Dia berusaha membantu semua orang sementara emosinya terabaikan liar tidak bisa dikontrol.
Dan di satu waktu ia berusaha memutuskan bahwa adalah takdir yang membuat ia mampu melewati garis. tetapi ketika ada yang bertanya kepadanya, dia hanya tersenyum dan berkata bahwa semua baik-baik saja. sepanjang waktu ia memalsukan kegembiraan nya, itu hal terbaik yang dapat dilakukannya dan setiap kali ia menyembunyikan air matanya semakin banyak dan semakin jelas terlihat awan kelabu di wajahnya.
Tidak ada yang benar-benar tahu betapa buruknya monster itu bersemayam di hidupnya. seperti meletakkan binatang buas untuk beristirahat di samping baringnya, bagaimana dengan mengakui semua sudah selesai???
Ia tidak pernah menjadi yang paling cerdas,
Ia tidak pernah memiliki nilai bagus,
Ia tidak pernah bermimpi menjadi......ah sudahlah.
Satu-satunya hal yang sangat bagus untuknya adalah bagaimana mengeja namanya sendiri dari hati yang telah kehilangan binarnya, hanya debu yang didapat dari kibasan.
Tapi semua akan segera berakhir, yah itu pun jika seberkas cahaya itu menghampirinya, mengajak ia bangun dari kursi dalam ruang gelap itu dan berjalan keluar seperti sang juara dengan piala ditangan kanannya.
Maukah kamu menjadi cahaya itu??
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews