Hidayah Anjing

Sejatinya, Tuhan tengah murka dengan perilaku para orang ini dan memberi mereka pelajaran bagaimana Muslim berislam. Yang penuh dengan perilaku welas asih.

Sabtu, 6 Juli 2019 | 13:00 WIB
0
381
Hidayah Anjing
Ilustrasi anjing (Foto: Tokopedia)

Tuhan turun di Sentul memberikan sentuhan pada orang ini. Dia marah karena orang ini mendorong seorang wanita yang akal dan pikirannya terganggu.

Orang ini menendang wanita tersebut. Membanting handphonenya sampai hancur berkeping-keping. Kemudian mengusirnya keluar dari masjid. Bersama anjingnya. Orang ini memaki sambil bilang anjing itu najis.

Tayangan video kemudian menyebar dan berujung pada penahanan wanita non muslim yang tidak waras atas tuduhan pelecehan agama.

Orang ini dan juga para pendukungnya puas. Mungkin juga tertawa ketika mendapati anjing yang masuk masjid itu mati. Lagi-lagi Tuhan marah menyaksikan kelakuan mereka.

Tuhan mencabut nyawa sang anjing lewat tangan kejam manusia. Hidung dan mulutnya dihajar.

Kita tahu titik lemah anjing adalah bagian hidungnya. Ketika dipukul kumpulan syaraf di hidung akan melumpuhkan semua organ tubuh sang anjing. Bak tersengat listrik, anjing itu mati dengan mengeluarkan darah dari mulut dan hidungnya.

Tuhan mengangkat nyawa sang anjing dan menempatkan dia dalam kedudukan mulia. Agar orang ini dan jemaah masjid itu mengenang sang anjing dari masa ke masa. Karenanya, lewat perantara, tangan Ilahi memberikan masjid itu karpet baru agar semua jemaah yang datang mengenang budi baik sang anjing.

Orang itu juga mendapat "hadiah" umrah Sebuah perjalanan ke rumah Allah yang mungkin tadinya hanya berhenti pada mimpi ketika orang ini membersihkan masjid.

Jika dia di Makkah tadi, sangat bisa jadi dia akan menemukan anjing-anjing berkeliaran di sekitar Masjidil Haram. Bahkan masuk teras masjid.

Kita berharap orang ini mengusap jenggotnya seraya minta ampun kepada Tuhan. Dan sadar betapa kejam perbuatan dia terhadap wanita dan anjingnya.

Betapa kejam dia mengusir atas nama kemuliaan masjid yang justru bisa dilihat sebagai pemujaan berhala baru. Memuliakan bangunan tapi tidak memuliakan yang harusnya dimuliakan.

Masjid dapat karpet baru dan pergi umroh karena anjing dengan demikian justru merupakan peringatan Allah pada orang ini.

Bukan hadiah dari Allah.

Bahwasanya binatang yang dia anggap hina justru mengantarkannya ke "rumah Allah" yang dia idam-idamkan dan dia lantunkan dalam doa-doa setiap kali sholat.

Dan pastinya dalam otak orang ini akan terpatri gambar Masjidil Haram dan anjing si binatang haram. Yang selalu muncul bersebelahan dalam kenangan. Sepanjang masa.

Dan Sang Majikan sedang menghukum orang ini dan jemaah masjid lewat sarana yang banyak orang sebut sebut sebagai hadiah atau barokah dengan karpet baru dan pergi umrah

Sejatinya, Tuhan tengah murka dengan perilaku para orang ini dan memberi mereka pelajaran bagaimana Muslim berislam. Yang penuh dengan perilaku welas asih.

Kita berharap dia mendapat hidayah di Mekkah agar perilaku dia berubah.

Semulia perilaku anjing yang selalu setia dan tunduk pada perintah majikannya.

Budi Setiawan

***