Sebagai warga yang baik, saya tidak akan lari, tidak akan mengadu, tidak akan takut, karena saya merasa tidak salah dan saya tidak pula ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
Ustad Abdul Somad memberi penjelasan lewat video yang disebarkan melalui Twitter. Dalam video itu, Somad menyatakan dirinya tidak bersalah.
Berikut transkrip pernyataan Somad ;
" Saya sedang dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Timur karena dianggap penistaan agama. Sudah baca beritanya?
Pertama, itu saya menjawab pertanyaan, bukan saya membuat-buat untuk merusak hubungan. Ini perlu dipahami dengan baik.
Pengajian itu tiga tahun yang lalu. Sudah lama.
Yang kedua, itu pengajian di dalam masjid tertutup, bukan di stadion, bukan di lapangan sepak bola, bukan di teve, tapi untuk intern umat Islam yang meminta penjelasan tentang patung, tentang kedudukan Nabi Isa alaihi salam. Untuk orang Islam dalam Alquran dan Sunah Nabi Solallahualaihi wassalam.
Yang ketiga, pengajian itu tiga tahun yang lalu. Sudah lama. Kajian subuh Sabtu. Di Masjid An Nur Pekanbaru. Satu jam pengajian diteruskan tanya jawab tanya jawab tanya jawab.
Kenapa diviralkan sekarang, kenapa dituntut sekarang, saya serahkan kepada Allah Subhanallahu wataala.
Sebagai warga yang baik, saya tidak akan lari, tidak akan mengadu, tidak akan takut, karena saya merasa tidak salah dan saya tidak pula ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
Dari tiga poin ini, apakah jelas?"
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews