Saya termasuk orang yang sangat suka melihat acara audisi dan proses seleksi "Indonesian Idol Junior" yang diunggah di Youtube. Saya terkagum-kagum menonton anak-anak Indonesia yang ternyata banyak yang sangat berbakat di bidang tarik suara.
Saya bahkan sempat terfikir, kecerdasan emosional yang tumbuh sangat baik pada mereka, mungkin akibat latihan pentas dan bernyanyi. Pendeknya, acara ini sangat menghibur dan inspirasif.
Namun, di tengah kegembiraan saya menonton acara ini, saya resah saat melihat ada peserta yang tengah berkompetisi memberi oleh-oleh kepada para juri. Dan para juripun tak menolak dan bahkan terlihat bergembira menerima pemberian ini.
Di antara mereka sebenarnya ada yang sadar bahwa tindakan ini seperti pemberian "upeti" namun toh mereka tak menolak.
Tadinya saya menganggap apa yang dilakukan ini sekedar perilaku spontan dan lucu saja karena yang memberi oleh-oleh adalah peserta yang datang dari luar kota, dan barang yang diberikan itupun sekedar makanan kecil atau barang-barang yang tak terlalu bernilai dari sudut harga.
Namun, lama-lama kebiasaan memberi oleh-oleh kepada para juri tampak semakin sering dan terasa mengganggu. Apalagi barang yang diberikan juga semakin memiliki nilai dari sudut harga.
Saya yakin, para juri atau produser acara ini tak menyadari bahwa adegan ini sebenarnya dapat berdampak destruktif terhadap perkembangan jiwa anak. Memberikan barang apapun kepada orang yang sedang berperan sebagai "penentu nasib" (juri) dapat mengarah pada tindakan "penyogokan (bribing)."
Saya berharap, acara yang ditonton oleh banyak anak-anak yang masih bersih hatinya ini, terbebas dari pembiasaan tindakan yang dapat bernuasa "penyogokan". Anak-anak perlu diajari tidak melakukan tindakan yang di dalamnya ada konflik kepentingan. Jangan sampai kebiasaan ini dilanjutkan saat mereka besar nanti dalam mengikuti kompetisi apapun (apalagi kompetisi dalam mencari pekerjaan).
Semoga yang memiliki acara ini dapat melakukan perbaikan.
Bila anda setuju dengan ulasan ini, mohon "share" kepada para guru, pendidik, dan teman-teman kita yang kini memiliki anak remaja. Mari kita perkuat nilai-nilai positif untuk anak anak kita.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews