Kelembapan yang terlalu tinggi bisa membahayakan sistem pernapasan. Kondisi yang terlalu lembap akan membuat jamur berkembang dan menyebar dengan cepat.
Setiap rumah seharusnya mempunyai kualitas udara yang bagus. Sejak pandemi menyerang Indonesia, banyak warga Indonesia yang terpaksa berdiam diri di rumah.
Karena akan menghabiskan banyak waktu di rumah, pastikan kualitas udara yang Anda hirup setiap hari tetap bagus, segar, dan sehat. Sehingga sistem pernapasan keluarga bisa tetap sehat.
Agar udara di rumah bisa tetap terjaga kualitasnya, Anda perlu memastikan tidak ada polutan yang masuk ke rumah. Tapi bukan itu saja cara yang bisa dilakukan untuk memastikan bahwa udara di rumah tetap berkualitas dan sehat untuk semua anggota keluarga.
Beberapa Cara untuk Memperbaiki Kualitas Udara
Setiap rumah membutuhkan pergantian udara. Udara yang baru dan lebih segar bisa membantu seluruh anggota keluarga agar tetap sehat selama berada di rumah. Agar udara di rumah bisa tetap segar, bahkan lebih segar daripada sebelumnya, lakukan beberapa langkah berikut ini.
1. Membuka Jendela Rumah
Solusi paling jitu untuk memperlancar aliran udara di rumah adalah membuka jendela. Jendela yang selalu tertutup justru tidak sehat karena menyebabkan penumpukan alergen dan bahan kimia. Bahkan meskipun Anda tinggal di daerah yang padat polusi, usahakan untuk membuka jendela.
Misalnya, Anda mungkin tinggal di daerah yang cukup sibuk di pinggir jalan. Waktu terbaik untuk membuka jendela adalah saat lalu lintas mulai lengang atau pada malam hari saat tidak ada kendaraan yang lewat. Biarkan udara yang segar masuk ke ruangan.
2. Memasukkan Tanaman ke dalam Rumah
Penelitian yang dilakukan oleh NASA di tahun 1980-an menunjukkan bahwa tanaman ternyata mampu meningkatkan kualitas udara dengan membersihkan udara dari polutan beracun. Semakin banyak tanaman yang ada di dalam ruangan, akan semakin berkualitas udara yang dihasilkan.
Tapi penggunaan tanaman di dalam rumah tetap harus dikombinasikan dengan ventilasi atau penggunaan jendela dengan maksimal. Dengan begitu, Anda bisa merasakan pergantian udara yang kualitasnya jauh lebih bagus daripada sekedar membuka jendela tanpa adanya tanaman di rumah.
3. Membuang Polutan ke luar Rumah
Agar udara di dalam rumah tetap sehat dan bersih, jangan merokok saat berada di dalam ruangan. Dan ketika sedang memasak, nyalakan kipas ventilator agar asap bisa dibuang ke luar rumah. Gunakan berbagai produk yang aman dan mampu membersihkan udara yang ada di dalam ruangan.
Cari wadah yang bisa ditutup dengan rapat. Saat membeli bahan pembersih kimia, cari yang mampu menghasilkan komponen organic tertentu yang bisa menguap dengan mudah. Kalau bisa, simpan pembersih berbahan kimia di luar ruangan agar tidak mengurangi kualitas udara di dalam rumah.
Baca Juga: Ragam Tanaman yang Dapat Meredam Suara Bising
4. Memilih Material yang Aman
Penggunaan lantai kayu jauh lebih baik dan lebih disarankan daripada penggunaan karpet. Hal ini karena lantai kayu mampu membuat kualitas udara di rumah meningkat. Debu dan tungau biasanya menetap di berbagai perabotan yang lembut seperti karpet, bantal, maupun Kasur.
5. Menurunkan Kelembapan
Kelembapan yang terlalu tinggi bisa membahayakan sistem pernapasan. Kondisi yang terlalu lembap akan membuat jamur berkembang dan menyebar dengan cepat. Udara di dalam ruangan akan menjadi kurang sehat bagi seluruh anggota keluarga. Bagaimana cara mengatasi permasalahan ini?
Solusi untuk masalah kurangnya kualitas udara di dalam rumah adalah menggunakan air purifier Air Ionizer Zero 2.5. Alat yang sangat berguna ini akan menyebarkan ion negatif ke seluruh penjuru ruangan. Hasilnya, udara di dalam rumah akan menjadi lebih sehat dan bebas bakteri maupun virus.
Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Anda Harus Memiliki Air Quality Index
Jika Anda tertarik untuk mempelajari tips seputar udara dan kesehatan respiratori lainnya dan informasi terkait air ionizer produk Zero 2.5 lainnya, kunjungi laman Zero 2.5.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews