Kemendikbud telah mengimplementasikan pemahaman terhadap bahaya narkoba ke dalam kurikulum antinarkoba.
Sinergi Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam rangka penanggulangan narkoba di lingkungan pendidikan terus dilakukan demi mewujudkan generasi emas Indonesia. Upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) menjadi salah satu konten yang wajib diberikan kepada siswa baru saat masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS).
Dijumpai di kantor pusat BNN di Cawang, Jakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menegaskan pentingnya memberikan kesadaran terhadap ancaman narkoba bagi pelajar.
“Oleh karena itulah kami meminta dukungan kepada BNN untuk memanfaatkan masa pengenalan lingkungan sekolah dengan tujuan untuk menggembleng mental para siswa baru sehingga memiliki imunitas pada bahaya narkoba,” disampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy, Rabu (3/7/2019).
"Momentum awal masuk sekolah ini akan kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk memberikan bekal yang cukup bagi siswa baru dalam menghadapi ancaman narkoba," imbuhnya.
Mendikbud menginstruksikan kepada seluruh dinas pendidikan baik di provinsi atau kabupaten/kota untuk segera berkoordinasi dengan BNN di daerah masing-masing.
Selain kampanye bahaya narkoba pada momentum PLS, pihak Kemendikbud juga telah mengimplementasikan pemahaman terhadap bahaya narkoba ke dalam kurikulum antinarkoba. Mendikbud menjelaskan materi terkait pencegahan penyalahgunaan narkoba telah terintegrasi dengan program kokurikuler dan ekstrakurikuler seperti pramuka dan kegiatan sekolah lainnya.
Senada dengan Mendikbud, Kepala BNN, Heru Winarko, menyambut baik sinergi yang dibangun. Ia memerintahkan BNN di daerah untuk meningkatkan sinergi dan merealisasikan program antinarkoba dalam momentum PLS dengan dinas pendidikan setempat.
“Kami sepakat, bahwa menyelamatkan anak didik dari ancaman narkoba merupakan komitmen nasional,” tutur Kepala BNN.
Upaya penanggulangan narkoba di kalangan pelajar tidak bisa ditawar lagi. Menurut Kepala BNN, fakta saat ini, tren penyalahgunaan narkoba telah bergeser dari pekerja ke kalangan remaja dan pelajar.
Proteksi pelajar dari ancaman narkoba merupakan salah satu upaya menjaga bonus demografi agar nantinya menjadi generasi yang produktif sesuai nawa cita kelima, yakni "Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia".
Dalam kesempatan yang sama, Mendikbud Muhadjir Effendy, menerima buku Modul Praktek Baik Pendidikan Antinarkoba Kepada Pelajar, Keluarga, dan Masyarakat dari Kepala BNN Heru Winarko. "Kami harapkan modul ini dapat dimasukkan ke dalam mulok (muatan lokal) di kurikulum. Terutama (dimanfaatkan) oleh dinas-dinas di kabupaten, kota, dan provinsi," kata Heru Winarko.
"Modul-modul ini sudah kami terima dan sebarkan ke sekolah-sekolah. Pertemuan ini untuk memantapkan kembali apa yang sudah dijalin. Khususnya dalam menyambut masa pengenalan lingkungan sekolah," ujar Muhadjir Effendy.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews