Ini saya kasih referensinya bagaimana pendidikan itu tidak penting. Yang penting viral dan banyak uang hasil sumbangan jutaan orang tolol.
Jangan sekolahkan mereka tinggi-tinggi. Ajarkan mereka menjual mimpi, kekonyolan dan kedunguan.
Ajarkan mereka ngerjain orang sesadis dan selucu mungkin. Jika sudah kaya, perankan dia sebagai dermawan yang sebar uang puluhan juta demi pendapatan ratusan juta.
Oh ya jangan lupa, jika kalian ngentu bilang sama anakmu. Pasang kamera di depan pintu kamarmu dan siarkan langsung di IG atau YouTube.
Bimbing anak-anak kalian berkutat menjalani cita-citanya sebagai youtuber yang paling sontoloyo sejagat.
Biar anak kalian bisa bayar pajak Rp75 milyar.
Dan nanti kalo kawin, pasang kamera di depan kamar supaya penggemar anak kalian berimajinasi betapa liar anak kalian ngentu dan memecahkan perawan anak orang.
Lalu ajarkan mereka bahwa istri anak kalian harus punya anak 15.
Dan siarkan keras-keras perintah anak kalian yang dengan bengis bilang kepada istrinya bahwa
Saya Adalah Tuhan.
Susah cari referensi jadi Youtuber koplak tapi bisa hidup ala Sultan Nan Maha Pandir ?
Ini saya kasih referensinya bagaimana pendidikan itu tidak penting.
Yang penting viral dan banyak uang hasil sumbangan jutaan orang tolol.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews