Di zaman serba canggih, berbagai informasi dapat dengan mudah diakses. Kondisi tersebut justru dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk menyebar berita bohong alias hoax seputar bencana alam.
Atas kondisi tersebut, Forum Pegiat Media Sosial Independen (FPMSI) meminta masyarakat untuk cerdas dalam memilah berita untuk diakses di dunia maya dan meminta masyarakat mewaspadai derasnya konten hoax, terutama yang tersebar melalui sosial media.
Selain itu, FPMSI mengimbau agar tidak menyebarkan informasi berita yang belum teruji kebenarannya terlebih masyarakat baru saja mengalami bencana gempa bumi agar tidak share informasi yang belum tentu kebenarannya seputar bencana tsunami.
Melalui Koordinator Nasional FPMSI Hafyz Marshal mengatakan bahwa tidak semua masyarakat memiliki kemampuan mengenali atau memahami konten yang belum teruji kebenarannya yang disampaikan di dunia maya, sehinga kewaspadaan harus ditingkatkan, terlebih menyebarkan informasi yang tidak valid seputar bencana tsunami.
"Masyarakat kita harus cerdas menyaring kebenaran berita atau informasi yang berkembang, terutama bagi para generasi muda, waspada perlu ditingkatkan apalagi kita baru saja mengalami musibah gempa, jangan share informasi yang belum valid" ujar Hafyz.
Dikatakan Hafyz, generasi muda patut menjadi perhatian utama karena mereka menjadi pengguna internet paling besar. Apalagi, di era saat ini dimana memiliki smartphone sangat mudah serta jaringan internet yang semakin luas.
Lebih lanjut, Hafyz mengungkapkan sebenarnya pihaknya melalui FPMSI sudah jauh-jauh hari melakukan sosialisasi dan mengimbau anti hoax, serta mengadakan gerakan posting konten positif baik itu melalui media massa maupun sosial media dan gambar desain kreatif ajakan lawan hoax yang tersebar di sosial media hingga media massa.
FPMSI terus mengingatkan masyarakat yang menyebarkan informasi yang tidak sesuai fakta atau hoax di media sosial akan adanya Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektonik (ITE), Meski sifatnya hanya meneruskan kabar hoax tersebut.
"Intinya kita harus waspada dan antisipasi hoax, minimal jangan sampai menyebarkan informasi yang belum valid agar jangan sampai malah berurusan dengan hukum," pungkasnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews