Sebanyak lebih dari 100 karya peserta lomba dinyatakan memenuhi syarat dan ketentuan lomba menulis, vlog, dan desain grafis dengan kreatif dan antusias sesuai tema yang digelar.
Untuk menampung aspirasi serta melibatkan partisipasi kalangan pegiat media sosial dalam menyemarakan semangat kemerdekaan guna melawan hoaks demi tercapainya pembangunan nasional kedepan, media Kataindonesia bersama Forum Pegiat Media Sosial Independen untuk kesekiankalinya sukses menyelenggarakan kompetisi daring menulis, video blogger (vlog), dan desain grafis meme.
Lomba bertema 'Semangat Kemerdekaan dan Persatuan Dalam Melawan Hoaks Demi Suksesnya Pembangunan Serta Kepemimpinan Nasional 5 Tahun Kedepan'. Konperensi pers pengumuman pemenang lomba di selenggarakan pada Senin sore (26/08/2019) di Cafe Cofee BangAlay Kalibata Jl. Raya Pejaten Ps. Minggu, Jakarta Selatan.
Pemimpin Redaksi Kataindonesia sekaligus ketua panitia lomba Hafyz Marshal mengatakan, sejak dibuka pada tanggal 5 Agustus s/d 25 Agustus 2019 tercatat Ratusan Karya baik itu tulisan, vlog, dan desain meme/gif yang telah diterima melalui email redaksi@kataindonesia.com serta peserta yang mengupload karyanya di media sosial dan blog pribadinya.
Sebanyak lebih dari 100 karya peserta lomba dinyatakan memenuhi syarat dan ketentuan lomba menulis, vlog, dan desain grafis dengan kreatif dan antusias sesuai tema yang digelar.
“Dari total 100 karya baik itu tulisan, vlog, dan desain grafis, Tim Juri Lomba kemudian memilih total 9 karya pemenang dengan masing-masing juara 1,2, dan 3 untuk kategori lomba. 9 karya terpilih dinyatakan layak menjadi pemenang, karena telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan sejak awal.lomba” ungkap Hafyz pada saat konpers pengumuman pemenang.
Sementara itu, Koordinator Nasional Forum Pegiat Media Sosial Independen Fajrin Hakim mengatakan, dari helatan lomba tersebut Media Kataindonesia dan FPMSI melihat antusiasme kalangan pegiat media sosial masih sangat tinggi termasuk kalangan Milenial dalam menyemarakan semangat.kemerdekaan melalui produk konten konten narasi positizf.
“Dari total 100 karya yang memenuhi syarat, ada sekitar 90% nya adalah generasi Milenial,” terang Fajrin.
Fajrin menambahkan bahwa kegiatan kompetisi daring bagi kalangan pegiat media sosial dengan total hadiah Rp10 Juta ini merupakan wujud nyata kontribusi media online Kataindonesia dan Komunitas anti hoaks FPMSI dalam merespon dan mewadahi semangat kemerdekaan insan pegiat media sosial utamanya tentang persatuan dan melawan hoaks dalam rangka ikut sukseskan kemajuan bangsa.
Pada saat yang sama, Agus Khudori selaku koordinator Gerakan Literasi Terbit (GESIT) dalam pernyataanya mengapresiasi kompetisi daring yang telah diselenggarakan oleh Media Kataindonesia dan FPMSI.
"Saya apresiasi kompetisi online positif ini, saya meyakini bakat terbaik dari para insan pegiat dunia Maya di tanah air dapat tersaring kearah yang positif sehingga para talenta terbaik ini mampu berkreasi maksimal hingga menjadi ajakan lewat karya demi terwujud suksesnya pembangunan dan kepemimpinan nasional 5 tahun kedepan" kata Agus.
Senada dengan Agus, Koordinator Kaukus Cendikia Muda Indonesia (KCMI) Rezky Tuanani mengamini dan berharap para peserta dapat memaknai kompetisi online yang diselenggarakan oleh Kataindonesia dan FPMSI.
"Media sosial telah banyak mengubah gaya hidup secara umum, dengan adanya kompetisi ini maka banyak warganet yang akan semakin tertarik memunculkan ide dan karya inovatif nya demi merespons ekses negatif yang muncul seperti masalah berita hoaks di media sosia,l" ujar Rezky.
Pada acara pengumuman pemenang kompetisi narasi Positif yang diselenggarakan oleh Kataindonesia dan FPMSI juga turut dihadiri kalangan pegiat media sosial (bloger/vloger/youtuber, dan konten kreator), serta kaum milineal dengan ikut membacakan deklaraai yang dikeluarkan oleh penyelenggara sebagai sebuah rekomendasi hasil lomba tesebut untuk menjadi pedoman bagi seluruh peserta lomba dalam berkontribusi ikut menjaga kondusifitas di jagad media sosial.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews